6 Cara Redakan Kecemasan Demi Kualitas Hidup Lebih Baik

Khawatir yang berlebihan adalah gejala khas dari kecemasan. Dengan berlatih meditasi, pernapasan dalam, setiap hari, dapat meredakan gejala kecemasan. Kamu mungkin mulai melihat dan merasakan manfaat setelah melakukan meditasi selama beberapa menit setiap hari.

Kurangi Asupan Kafein

Meskipun secangkir kopi di pagi hari saja tidak berbahaya, mengonsumsi terlalu banyak kafein di siang hari dapat memperburuk gejala kecemasan dan menyebabkan insomnia di malam hari. 

Pertimbangkan untuk minum teh camomile pada sore dan malam hari. Teh ini secara alami bebas kafein dan mungkin memiliki efek menenangkan. 

Kecemasan dapat terjadi karena kualitas tidur yang buruk. Ya, jadwal tidur yang nggak teratur atau terlalu banyak begadang dapat menyebabkan insomnia, alhasil kamu mengalami kelelahan di siang hari.

Oleh karena itu, cobalah tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari. Jadikan tidur sebagai prioritas utama seperti jadwal kerja.

Dalam beberapa kasus, kecemasan dapat meningkatkan risiko depresi dan isolasi sosial. Menjadwalkan aktivitas sosial sebelumnya dapat mengimbangi risiko ini. Selain itu, bersosialisasi dapat meningkatkan endorfin dan mengurangi stres.

Buah-buahan, biji-bijian, sayuran, dan ikan dapat mengurangi peradangan dalam tubuh sekaligus meningkatkan suasana hati secara keseluruhan.

Selain itu yang harus kamu ketahui bahwa kecemasan juga dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuhmu lho! Ya, semakin kamu cemas, sistem tubuhmu melemah. Maka dari itu, lakukan tips di atas dan tambahkan suplemen yang memiliki komposisi sumber vitamin C. 

Nah untuk menguatkan sistem kekebalan tubuh, mulailah mengonsumsi suplemen vitamin C. Ya, vitamin C dapat membantu memproduksi sel darah putih yang mampu melindungi tubuh terhadap infeksi. 

Nah rekomendasi minuman kesehatan yang tepat dikonsumsi selama pancaroba di masa pandemi yang mengandung Biang Vitamin C--zat aktif 1000mg. 

Ya, vitamin C merupakan antioksidan yang melindungi biomolekul penting dalam tubuh, seperti protein, lipid, karbohidrat, dan asam nukleat, dari kerusakan oksidan yang dihasilkan selama metabolisme sel normal dan melalui paparan racun dan polutan. 

(*)