Sukses

BPOM: Masyarakat Sebagai Konsumen Punya Peran dalam Memastikan Keamanan Pangan

BPOM mengatakan, tantangan terbesar yang dihadapi upaya membangun masyarakat cerdas demi keamanan pangan adalah perbedaan tingkat edukasi dan latar belakang sosial budaya masyarakat

Liputan6.com, Jakarta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia mengatakan bahwa salah satu cara paling efektif untuk memastikan keamanan pangan adalah dengan upaya membangun masyarakat cerdas sebagai konsumen akhir produk pangan.

Hal ini yang mendasari BPOM menyelenggarakan kegiatan The Regional Consultative Meeting of Consumer Participation and Empowerment on Food Safety pada Rabu kemarin.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian program Consumer Participation and Empowerment (CPE) di bawah Work Program ASEAN Health Cluster 4 (AHC4). Indonesia ikut serta melalui Badan POM sebagai focal point.

Dikutip dari siaran pers di laman resminya pada Kamis (22/10/2020), upaya membangun masyarakat cerdas demi keamanan pangan bukan tanpa hambatan.

"Tantangan terbesar yang dihadapi adalah perbedaan tingkat edukasi dan latar belakang sosial budaya masyarakat," tulis Badan POM dalam pernyataan resmi mereka.

"Untuk itu, perlu adanya kolaborasi dalam menyusun program edukasi dan pemberdayaan masyarakat yang efektif dengan memperhatikan berbagai metode komunikasi, bentuk penyampaian informasi, dan platform edukasi yang akan digunakan."

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Keamanan Pangan Tanggung Jawab Semua Pihak

Pertemuan tersebut dilakukan secara daring dan diikuti 50 orang peserta perwakilan Koordinator AHC4 dan National Contact Points program CPE dari 10 negara anggota ASEAN dan Sekretariat ASEAN.

Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan Badan POM, Rita Endang dan Konsultan Bidang Keamanan Pangan Institut Pertanian Bogor Profesor Dedi Fardiaz hadir sebagai narasumber.

"Keikutsertaan para peserta pada kegiatan ini menunjukkan komitmen untuk memperkuat kolaborasi dalam memastikan keamanan pangan di negaranya masing-masing," kata Kepala BPOM Penny K. Lukito.

Dalam dua hari, para peserta akan membahasi penyusunan Regional Framework of CPE on Food Safety yang merupakan output dari penyelenggaraan pertemuan tersebut.

Selain itu, dibahas juga best practices negara anggota ASEAN yang sudah memiliki dan mengimplementasikan program CPE di negaranya. Diharapkan hal tersebut bisa menjadi tolok ukur untuk negara yang belum memiliki program CPE, serta membahas keberlanjutan program CPE 2021-2025.

Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan, memastikan keamanan pangan adalah tanggung jawab semua pihak termasuk pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan konsumen.

"Tanggung jawab utama untuk memastikan keamanan pangan ada pada produsen. Sedangkan konsumen sebagai pengguna akhir produk pangan harus dapat membuat keputusan yang tepat untuk memilih dan hanya mengkonsumsi pangan yang aman," kata Penny seperti dikutip dari pernyataan BPOM di media sosial Facebook.

 

3 dari 3 halaman

Infografis 3M Turunkan Risiko Covid-19 Berapa Persen?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.