Sukses

Rusia Siap Gunakan Vaksin COVID-19 Bulan Oktober, Nakes dan Guru Jadi Prioritas

Sebelumnya, Rusia menyatakan bahwa mereka siap menjadi negara pertama yang secara resmi menggunakan vaksin COVID-19

Liputan6.com, Jakarta Beberapa waktu lalu Rusia sempat menyatakan bahwa mereka siap menjadi negara pertama di dunia yang resmi menggunakan vaksin COVID-19 secara massal dalam waktu dekat.

Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko mengatakan bahwa calon vaksin COVID-19 telah selesai yang diteliti dalam uji klinis di laboratorium Moskow.

Persetujuan lokal untuk vaksin ini pun direncanakan akan diberikan pada bulan ini. "Kami merencanakan vaksinasi massal bulan Oktober," kata Murashko seperti dikutip dari Channel News Asia.

Dikutip dari Fox News pada Senin (3/8/2020), Murashko mengatakan bahwa setelah disetujui, vaksin yang dikembangkan oleh Gamaleya Institute ini akan diberikan pertama kali bagi petugas kesehatan dan guru.

Vaksin COVID-19 ini dikembangkan dari adenovirus, virus flu biasa yang menyatu dengan spike protein SARS-CoV-2 untuk mendorong respon imun.

Proses pembuatannya yang sangat cepat memang membuat beberapa ahli bertanya-tanya mengenai pengujian vaksin tersebut. Salah satunya datang dari Anthony Fauci, pakar penyakit dari Amerika Serikat yang juga kepala dari National Institute of Allergy and Infectious Diseases di AS.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengujian Dipertanyakan

Fauci berharap agar Rusia, China, dan negara lain yang mengembangkan vaksin benar-benar mengujinya sebelum memberikannya pada orang-orang. Ia sendiri memperkirakan, vaksin yang dibuat AS baru siap akhir tahun ini.

"Saya tidak percaya bahwa akan ada vaksin sejauh ini di depan kita sehingga kita harus bergantung pada negara lain untuk mendapatkan vaksin," ujarnya beberapa waktu lalu.

Kirill Dmitriev, pimpinan dari Russian Direct Investment Fund beberapa waktu lalu menegaskan bahwa vaksin ini tidak membahayakan keselamatan.

"Kementerian Kesehatan di Rusia telah mengikuti semua prosedur ketat yang diperlukan. Tidak ada jalan pintas," ujarnya dikutip dari Global News.

Ia bahkan mengatakan, keberhasilan Rusia dalam mengembangkan vaksin ini serupa dengan keberhasilan mereka dalam meluncurkan satelit pertama di dunia milik Uni Soviet, Sputnik 1 di tahun 1958.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.