Sukses

Dua Hari Berturut-turut Tanpa Kasus Baru COVID-19, Selandia Baru Belum Turunkan Kewaspadaan

Selandia Baru menyatakan belum mau menurunkan tingkat kewaspadaan meski dua hari tanpa kasus baru COVID-19

Liputan6.com, Jakarta Selandia Baru mencatat nihilnya kasus baru COVID-19 selama dua hari berturut-turut hingga Selasa (19/5) kemarin, waktu setempat. Namun, pemerintah Selandia Baru belum menurunkan status kesiagaannya.

"Kami baru saja memasuki kewaspadaan level dua, kami masih perlu menetapkan parameter waspada penuh pada level dua," kata Direktur Jenderal Kesehatan Selandia Baru Ashley Bloomfield seperti dikutip dari Straits Times pada Rabu (20/5/2020).

Bloomfield mengatakan, jalan panjang masih harus ditempuh agar Selandia Baru benar-benar bisa menurunkan statusnya ke siaga satu yang bisa diartikan bahwa penularan COVID-19 bisa dibendung.

"Bahkan pada titik tersebut, ketika kami mendapatkan nol atau tidak ada kasus yang diidentifikasi, itu tidak berarti kita bisa keluar dari kesulitan," ujarnya.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pelacakan Kontak dengan Aplikasi

Dilaporkan oleh Newshub, hingga hari Rabu sekitar pukul 08.30 WIB, Kementerian Kesehatan Selandia Baru melaporkan total kasus di negara tersebut sebanyak 1.503.

Lima orang baru saja dinyatakan sembuh sehingga secara keseluruhan kasus kesembuhan mencapai 1.447. Belum ada kasus meninggal dunia yang dilaporkan lagi di negara tersebut. Terakhir, data Worldometers menunjukkan ada 21 kasus meninggal dunia terkait COVID-19.

Hingga Selasa kemarin, 238.725 tes COVID-19 telah diselesaikan di Selandia Baru.

Proses pelacakan kontak lewat aplikasi NZ COVID Tracer juga baru saja diluncurkan. Aplikasi tersebut memungkinkan orang untuk memindai kode QR di tempat-tempat yang mereka kunjungi.

Bloomfield mengatakan, pemerintah setempat menjamin keamanan privasi. Semua informasi disimpan di telepon individu kecuali dia memperbolehkannya untuk merilis data. Dia mengatakan bahwa data yang diungkap hanya akan digunakan sebagai respon untuk COVID-19. Namun, pelacakan oleh staf kesehatan masyarakat di lapangan juga akan tetap dilakukan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.