Sukses

Kemenkes: 104 Spesimen Suspect Covid-19 Dinyatakan Negatif

Sesditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mengatakan 104 spesimen yang diduga terkena Covid-19 dinyatakan negatif.

Liputan6.com, Jakarta - Sesditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, dr. Achmad Yurianto menyampaikan data yang diterimanya hingga Minggu,16 Februari pukul 18.00 WIB bahwa 104 spesimen yang diduga terkena COVID-19 dinyatakan negatif.

"Sampai dengan data kemarin, kita sudah menerima dan menyelesaikan pemeriksaan 104 spesimen, dan seluruhnya negatif. Kita bersyukur seluruhnya negatif," kata Yuri yang ditemui di kantor Kementerian Kesehatan pada Senin (17/02).

Dia menuturkan spesimen tersebut berasal dari kiriman 39 rumah sakit di 19 provinsi di Indonesia, dengan kiriman yang paling banyak di DKI Jakarta, Bali, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Suluk, Yogyakarta, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan.

Selain itu, spesimen juga dikirim dari Jambi, Papua Barat, NTB, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Maluku yang masing-masing satu spesimen.

"Kalau kita lihat sebarannya, ini memang sudah predictable karena mereka yang memiliki penerbangan direct dan kemudian jadi destinasi wisata saudara-saudara kita yang berasal dari Tiongkok," kata Yuri.

 

Simak Video Menarik Berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penurunan di China

Walaupun masih belum ada yang terjangkit COVID-19, Yuri meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyebaran virus ini, mengingat penambahan jumlah kasus baru Covid-19 menunjukkan tren penurunan, sementara di luar China mengalami peningkatan.

"Artinya kita lihat angkanya, masih kurang dari 4 persen. Yang menarik adalah bahwa yang di luar Cina justru yang meninggal cuman sedikit," kata Yuri.

Yuri memaparkan pada situasi global saat ini sudah tercatat lebih dari 51 ribu penderita virus corona, dengan 1.775 orang di antaranya meninggal dunia. 

"Korban meninggal di luar Tiongkok ada 3 orang. Upaya WHO di Provinsi Hubei sangat efektif dalam pengendalian penyakit. Yang jadi masalah, angka di Tiongkok sejak 5 Februari 2020 ada kecenderungan turun, tetapi di luar Tiongkok malah naik. Ini angka yang sakit, bukan angka kematian," jelas Yuri.

 

Penulis: Lorenza Ferary

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.