Sukses

Heboh Pneumonia Wuhan, Kemenkes: Tak Ada Larangan Orang Tiongkok Masuk Indonesia

Dengan maraknya virus pneumonia wuhan, Kemenkes tidak melarang warga Indonesia jika ingin mengunjungi China.

Liputan6.com, Jakarta Virus pneumonia wuhan akhir-akhir ini menjadi perbincangan karena penyebarannya sudah termasuk lintas negara. Seperti pemberitaan yang telah beredar, virus yang satu ini awal mulanya dari sebuah kota di Tiongkok bernama Wuhan.

Bagi siapa pun yang hendak mengunjungi negara tersebut, Kementerian Kesehatan RI mengimbau untuk tidak perlu merasa khawatir dengan adanya penyebaran virus wuhan dan tidak ada larangan untuk mengunjungi negara Tiongkok.

Namun, sebelumnya Menkes Terawan juga mengingatkan masyarakat Indonesia yang berpergian di wilayah Tiongkok menghindari berkunjung ke pasar ikan atau tempat penjualan hewan hidup.

"Tidak perlu khawatir. Juga tidak ada travel ban apabila ingin berkunjung ke sana dan juga tidak ada larangan jika ada orang dari Tiongkok masuk ke Indonesia," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono, dalam konferensi pers pada Senin (20/1/2020) di Gedung Kemenkes.

Indikator travel ban itu sendiri biasanya dengan menggunakan indikator luasnya suatu masalah yang terjadi dan angka kematian yang tinggi. 

"Jadi kalau penyakit tersebut kemudian menyebar dengan sangat cepat dan angka kematian tinggi, maka kita akan melakukan travel ban. Bagaimana kaidah yang ditetapkan dalam International Health Regulation atau oleh World Health Organization menganjurkan hal-hal yang berkaitan dengan penyebaran penyakit tersebut," Anung menambahkan.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Yang perlu diperhatikan ketika akan ke China

Sebelumnya dikatakan oleh Agus Dwi Susanto, dokter spesialis paru, hal pertama yang harus diperhatikan adalah mengenali gejala pneumonia secara umum, yaitu batuk, demam, dan sesak napas.

"Tentunya kalau yang namanya travelling jaga kesehatan tubuh, makan bergizi cukup, istirahat cukup," kata Agus ditemui di kantor Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Jakarta, ditulis Senin (20/1/2020).

Daya tahan tubuh (imun) seseorang juga diperhatikan. Imun ditentukan oleh nutrisi yang masuk serta jumlah istirahat.

Selain itu, jangan lupa rutin lakukan cuci tangan. Apabila baru berkunjung ke daerah di mana daerah sedang mewabah dan merasakan gejala sakit, segeralah konsultasi ke dokter. Beritahu mereka riwayat perjalanan serta gunakan masker untuk mencegah penularan penyakit.

Penulis: Vina Muthi A.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.