Sukses

Kenali Bahaya Gas dalam Septic Tank yang Mudah Meledak

Ada bahaya gas dalam septic tank yang mudah meledak.

Liputan6.com, Jakarta Video septic tank yang meledak di Cakung, Jakarta Timur menyedot perhatian warganet. Kejadian nahas pada Senin, 4 November 2019 mengakibatkan sopir penyedot WC berinisial SI meninggal dunia. 

Tragedi septic tank meledak juga terjadi di negara-negara lain. Penyebab septic tank meledak dipicu adanya gas metana. Dalam kondisi tertentu, gas metana yang termasuk salah satu gas beracun mudah meledak.

Bukan hanya itu saja, gas-gas beracun lain yang ada dalam septic tank menimbulkan efek keracunan dan berbagai permasalahan kesehatan.

"Septic tank itu area tertutup yang dibuat sebagai saluran pembuangan air kotor dan gas-gas yang dihasilkannya. Gas saluran pembuangan bisa beracun dan tidak beracun. Komponen utamanya adalah metana, yang sangat beracun dalam konsentrasi tinggi," jelas peneliti Uma Hariharan dari Institute of Medical Education and Research, Central Health Services, India melalui jurnal berjudul A Fatal Case of Septic Tank Gas Poisoning: Critical Care Challenges, ditulis Kamis (7/11/2019).

"Lalu ada gas sewer yang merupakan campuran hidrogen sulfida, amoniak, karbon dioksida, nitrogen dioksida, sulfur dioksida, bahkan karbon monoksida. Konsentrasi komponen-komponen ini berbeda seiring waktu, tergantung komposisi limbah, suhu, dan pH."

Simak Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Iritasi Mata dan Komplikasi Pernapasan

Hidrogen sulfida (H2S) yang ada dalam septic tank dapat beracun. Konsentrasi kecil saja sudah menimbulkan iritasi mata, sesak napas, dan batuk terus menerus. Paparan konsentrasi yang lebih tinggi bisa berakibat fatal dengan cepat. 

"Gas ini memiliki bau khas telur busuk dan tidak berwarna, lebih berat dari udara. Yang paling penting, mudah terbakar. Paparan untuk jangka waktu lama mengakibatkan edema paru (penumpukan cairan di dalam paru-paru), sakit kepala, dan pusing," lanjut Uma dari laporan jurnal yang dipublikasikan di Journal of Anesthesia & Critical Care: Open Access pada 30 November 2016.

"Paparan konsentrasi yang lebih tinggi (lebih dari 300 ppm) bisa membuat seseorang hilang kesadaran dan kematian. Menghirup gas ini saja juga menimbulkan komplikasi pernapasan, seperti pneumonia dan sindrom gangguan pernapasan.

3 dari 3 halaman

Kekurangan Oksigen

Pada konsentrasi tinggi gas metana bisa berbahaya. Ini karena mengurangi persentase oksigen di udara sehingga menyebabkan hipoksia (kekurangan pasokan oksigen).

Seseorang yang menghirup gas metana akan didera asfiksia (gangguan pengangkutan oksigen ke jaringan tubuh), kehilangan kesadaran, dan pneumonitis (paradangan jaringan paru-paru).

"Ada pasien kami yang masih anak-anak terjebak di septic tank. Setelah dievakuasi, dia pingsan. Mungkin karena terpapar gas septic tank dengan konsentrasi tinggi. Dia terjebak di dalam septic tank hampir 15 -20 menit," Uma menerangkan.

"Akhirnya, dia dibawa dalam keadaan koma ke unit gawat darurat. Pasien pun menderita cedera otak hipoksia. Cedera hipoksia pada otak dan organ lain biasanya tidak dapat dipulihkan."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.