Sukses

5 Kunci Tangani Obesitas pada Anak Menurut Dokter Olahraga

Strategi khusus menangani obesitas pada anak menurut dokter spesialis kedokteran olahraga.

Liputan6.com, Jakarta Menangani obesitas pada anak berbeda dengan orang dewasa. Pasien dewasa dapat mengurangi asupan kalori melalui program diet yang sehat serta meningkatkan aktivitas fisik. Namun, cara tersebut tidak dapat langsung diterapkan pada anak. Penanganan obesitas pada anak punya metode sendiri.

Dokter spesialis kedokteran olahraga Michael Triangto mengungkapkan, ada lima strategi khusus mengatasi obesitas pada anak.

Dalam hal ini, penanganan obesitas anak bukan hanya sekadar melalui operasi bariatrik (pembedahan yang dilakukan membantu menurunkan berat badan).

"Pertama, kita harus mengubah pola makan yang ada. Bukan dengan diet ketat semata. Ini karena pasien adalah anak yang masih membutuhkan pertumbuhan tubuh yang optimal," ungkap Michael kepada Health Liputan6.com melalui keterangan tertulis, ditulis Rabu (11/9/2019).

Kedua, meningkatkan aktivitas fisik dalam bentuk permainan, bukan latihan beban. Latihan beban nantinya bisa meningkatkan risiko cedera. Perlu diingat, anak-anak yang obesitas meski bertubuh bongsor, tapi sebenarnya pertumbuhannya belum selesai (masih proses pertumbuhan).

Simak Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Motivasi untuk Beraktivitas Fisik

Strategi ketiga, menurut Michael, meningkatkan motivasi melalui pendidikan yang mampu dipahami oleh sang anak. Agar anak tetap mau melakukan diet juga aktivitas fisik secara teratur.

Menjaga motivasi anak agar mau beraktivitas fisik pun penting. Ini karena latihan yang dilakukan sebagai bagian dari permainan, bukan keharusan melakukan olahraga.

"Keempat, mendidik orangtua agar tidak selalu mengizinkan apa yang diminta atau direngekkan oleh anaknya. Hal ini penting disadari para orangtua. Salah satu faktor terjadinya obesitas pada anak adalah seringkali para orangtua membebaskan anaknya untuk mengonsumsi makanan dengan bebas memberikan uang jajan," lanjut dokter yang berpraktik di RS Mitra Kemayoran Jakarta.

"Pemberian uang jajan itu pun tanpa mempertimbangkan faktor gizi yang perlu dan tidak perlu dikonsumsi oleh sang anak."

3 dari 3 halaman

Bentuk Tim Medis yang Tepat

Kelima, untuk menunjang keberhasilan program menangani obesitas pada anak harus dibentuk tim yang terdiri dari berbagai bidang keilmuan, baik kedokteran maupun di luar kedokteran. Michael juga menambahkan, berbagai tahapan pengobatan yang dijalani pasien obesitas juga terkait dana yang besar.

"Pengobatan obesitas tidak hanya memakan waktu, tenaga, kesabaran. Namun, juga dana yang besar," ujar dokter yang menjabat sebagai Direktur Slim and Health Sport Centre Jakarta ini. 

Oleh karena itu, pencegahan terjadinya obesitas pada anak menjadi hal yang sangat penting dilakukan. Upaya tersebut hanya dapat dilakukan dengan baik jika negara turut andil dengan mendorong terlaksananya edukasi pada masyarakat.

Selain itu, kerjasama lintas sektoral dibutuhkan. Masalah obesitas dan kesehatan butuh pelibatan kementerian/lembaga, misal, bidang industri, ekonomi, hukum, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta telekomunikasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.