Sukses

Mengakses Media Sosial Berlebihan Bahayakan Mental Remaja Putri

Penggunaan media sosial berlebihan memiliki dampak buruk pada kesehatan mental remaja putri.

Liputan6.com, Jakarta Menurut laporan The Lancet Child & Adolescent Health, Inggris, penggunaan media sosial berlebihan memiliki dampak buruk pada kesehatan mental remaja putri. Hal tersebut terjadi karena remaja putri mengalami cyberbullying, kurang tidur dan berolahraga.

Berbeda dengan anak laki-laki yang tidak terpengaruh oleh faktor tersebut. Mereka menunjukkan adanya faktor lain yang mempengaruhi kesehatan mental mereka. 

“Hasil menunjukkan bahwa media sosial itu sendiri tidak menyebabkan bahaya, tetapi penggunaan yang berlebihan dapat mengganggu kegiatan yang memiliki dampak positif pada kesehatan mental,” ucap Russell Viner, profesor kesehatan remaja di University College London Great Ormond Street Institute of Child Health dilansir Today, Jumat (23/8/2019).

Itu sebabnya peneliti menyarankan kepada orangtua untuk mengajak anak-anak untuk aktif melakukan hal-hal selain gadget. Terutama jika mereka dapat didorong untuk memiliki waktu tidur dan olahraga yang cukup, serta belajar tentang bagaimana menghadapi cyberbullying.

“Daripada membatasi waktu bermain media sosial, lebih baik untuk memberitahukan kebiasaan positif lainnya,” tambah direktur The Mood Disorders Center di Child Mind Institute, New York, Jill Emanuele.

 

Studi terhadap remaja usia 13-14 tahun di 886 sekolah di Inggris diwawancarai pada tahun 2013. Kemudian setahun setelahnya, para remaja melaporkan penggunaan media sosial mereka dan menjawab pertanyaan tentang kesehatan mental dan kesejahteraan mereka. Ditambah dengan kebiasaan tidur, frekuensi latihan, dan kemungkinan terjadinya cyberbullying.  

Hasinya semakin sering anak perempuan bermain media sosial, semakin besar tekanan psikologis mereka. Tetapi efek ini tidak begitu jelas pada laki-laki. Walaupun begitu, dengan paparan cyberbullying, gangguan tidur, dan olahraga, penggunaan media sosial yang berlebihan, media sosial tetap dapat diprediksi buruk bagi kesehatan mental dan kesejahteraan.

“Selalu ada hubungan antara penggunaan media sosial dan cyberbullying. Kami melihat banyaknya waktu tidur yang hilang dan mengarah ke begitu banyak jenis masalah,” tambah Emanuele.  

Disaat media sosial dikaitkan dengan depresi dan antisosial, media sosial juga dapat dikaitkan dengan hal baik seperti peningkatan komunikasi sosial.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bijak Menggunakan Media Sosial

Emanuele menyarankan beberapa hal bagi Anda pengguna media sosial agar tetap sehat mental:

1. Gunakan semuanya dengan sewajarnya, termasuk media sosial. “Kami tahu bahwa segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik,” ucapnya.

2. Anak-anak harus mematikan ponsel mereka sebelum tidur. Dengan begitu, tidur mereka tidak akan terganggu oleh aktivitas di media sosial.

3. Temukan cara untuk memperkuat kebiasaan positif, seperti waktu tidur yang cukup dan berolahraga. Daripada melarang anak untuk bermain media sosial.

4. Dorong anak-anak untuk menghitung jumlah jam yang mereka habiskan di media sosial. Agar mereka sadar betapa lama waktu yang mereka habiskan dan mungkin akan membuat mereka terkejut dan berusaha untuk mengurangi. 

 

Penulis: Diviya Agatha

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.