Sukses

Tak Kalah Ganteng, Ini Profil Paskibraka Tim Pengibar Upacara Penurunan Bendera di Istana

Paskibraka Nasional 2019 yang bertugas pada HUT ke-74 RI di Istana Merdeka pada sore hari

Liputan6.com, Jakarta - Pada upacara HUT ke-74 RI sore hari di Istana Merdeka, tiga Paskibraka Nasional 2019 ini yang ditunjuk pelatih untuk bertugas menurunkan bendera merah putih.

Paskibraka yang berasal dari Tim Putih ini terdiri dari Bagas Satria Wijaya (Lampung), Muhammad Fany Nur Wibowo (Jawa Tengah), dan Zaini Fahmi (Kalimantan Tengah).

Paskibraka Nasional 2019 dari Lampung, Satria, berhasil meraih mimpinya bertugas sebagai Pembentang.

Sejak masih berlatih di provinsi, cowok yang bersekolah di SMA Negeri 1 Metro ini memang mengincar posisi tersebut. Satria ingin bisa kembali membawa nama Lampung berjaya di tingkat nasional.

"Saya tentu saja punya target, cuma beda jalur (dari senior terdahulu)," kata Satria.

Baca juga: Kenalan dengan 3 Paskibraka Ganteng Tim Pengibar Merah Putih di Istana

Dua senior Satria dari Paskibraka Nasional 2017 dan Paskibraka Nasional 2018 berhasil mendapatkan posisi mentereng. Ridho, 2017, bertugas sebagai Komandan Kelompok 17 dan Genta, 2018, menjadi Komandan Kelompok 8.

"Karena saya merasa tidak cocok di suara, wibawa saya juga kurang, saya memutuskan cari yang lain saja," ujarnya.

Baca juga: Usaha Paskibraka Nasional 2019 Satu Ini Membawa Nama Lampung Kembali Berjaya

Oleh sebab itu, putra pasangan Putu Hartha Jaya dan Dewi Katherine Oktaviani banting setir untuk posisi lainnya, yaitu Pembentang.

"Kalau Penggerek itu harus pakai hati, insting. Nah, itu juga saya kurang. Makanya, target saya adalah pembentang," kata Satria.

 

Saksikan Video Upacara Penurunan Bendera pada HUT ke-74 RI

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Zaini Fahmi, Paskibraka 2019 Kalimantan Tengah Jadi Penggerek HUT ke-74 RI di Istana Merdeka Sore Hari

Sementara yang mengisi posisi sebagai Penggerek jatuh ke Zaini Fahmi. Siswa MAN Barito Utara ini berhasil mendapatkan posisi tersebut setelah dilatih lebih dari satu kali.

Bersama Satria dan Fany, Zaini kerap memergunakan waktu lowong untuk sekadar menyatukan 'rasa'. Ini dilakukan agar mereka saling terkoneksi saat latihan penugasan.

"Koneksi itu harus ada. Sebab, satu sama lain harus kasih kode karena tugas menjadi tim pengibar itu harus saling mengingatkan," ujar anak pasangan Misyadi dan Patimah ini.

 

3 dari 3 halaman

Fany, Paskibraka Nasional 2019 Jawa Tengah yang Menjadi Danpok 8 Tim Putih

Nah, yang terakhir ada Fany, Paskibraka 2019 dari Jawa Tengah yang dipilih pelatih menjadi Komandan Kelompok 8.

Banyak pengorbanan yang Fany lakukan supaya kerja keras dan keinginannya ini tidak pergi begitu saja.

Fany sebisa mungkin menghindari segala sesuatu yang digoreng, dan terus melatih vokalnya agar terdengar mantap.

Sebab, suara yang lantang dan terdengar jelas merupakan modal utama untuk menjadi seorang Komandan Kelompok.

Berdasarkan pantauan Diary Paskibraka Liputan6.com yang mengikuti kegiatan pelatihan dan pendidikan anggota Paskibraka Nasional 2019 di PP-PON Kemenpora, Cibubur, Jakarta Timur, Fany tak sungkan menolak makanan yang tinggi minyak dan gula.

Dan para pembina yang mengetahui hal tersebut bisa memaklumi sikap putra pasangan Achmad Dardiri dan Reni Endah Ekowati yang bersekolah di SMA Negeri 1 Magelang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.