Sukses

9 Dampak Konsumsi Daging Sapi Secara Berlebihan

Secukupnya saja mengonsumsi daging sapi maupun daging kambing di hari Iduladha ini. Jika kebanyakan malah bisa menimbulkan masalah kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta Perayaan Iduladha identik dengan konsumsi daging merah. Ini karena umumnya daging kurban terdiri dari daging sapi atau kambing. 

Berkumpul bersama keluarga dan persediaan daging yang melimpah serta siap diolah menjadi berbagai hidangan membuat banyak orang tergoda untuk makan berlebih.

Namun, hati-hati, jangan terlena mengonsumsi daging, terutama sapi, secara berlebihan. Mengonsumsi daging sapi secara berlebihan dapat memberi efek tersendiri bagi tubuh.

Dilansir dari Reader's Digest, berikut hal-hal yang akan terjadi pada tubuh jika mengonsumsi daging secara berlebihan.

1. Mengantuk

Mengonsumsi terlalu banyak daging sapi dapat menyebabkan kelelahan dan kabut otak. Hal ini terjadi akibat protein dalam daging membutuhkan waktu yang cukup lama untuk diproses.

"Bahan bakarnya (protein) membutuhkan waktu sedikit lama untuk sampai ke otak Anda, jadi Anda akan menjadi kurang fokus," kata Caroline Passerrello, ahli gizi dan diet, serta juru bicara American Academy of Nutrition and Dietetics.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sembelit

2. Perubahan pada Rambut dan Kulit

Vitamin C berperan dalam membentuk kolagen, protein yang memberi struktur pada kulit, rambut, kuku, tulang, dan banyak lagi. Sedangkan di dalam daging atau produk hewani, vitamin C sangat jarang ditemukan.

"Kulit Anda bisa kasar dan bergelombang. Anda mungkin melihat beberapa pertumbuhan rambut tubuh yang menarik," tutur Jenna Braddock, ahli gizi dan diet.

3. Mudah Sakit

Bukan hanya kulit yang membutuhkan vitamin C, tetapi juga sistem kekebalan tubuh. Kekurangan vitamin C mungkin dapat membuat mudah sakit.

4. Sembelit

Daging hampir tidak memiliki serat. Biasanya serat didapatkan dari asupan buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Jika Anda mengalami sembelit, itu tandanya tubuh membutuhkan sumber serat, kata Jenna.

"Kembali ke buah-buahan dan sayuran adalah salah satu cara terbaik untuk mendapatkan nutrisi yang sangat luar biasa," ujar Jenna.

5. Gangguan jantung

Manfaat lain dari serat adalah menjaga penyerapan kolesterol yang dapat melindungi jantung Anda. Daging tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan kolesterol 'buruk' pada tubuh dan menyebabkan risiko jantung.

The American Heart Association merekomendasikan membatasi lemak jenuh 5 hingga 6 persen dari total kalori.

3 dari 3 halaman

Risiko Kanker

6. Radang

Penelitian menunjukkan bahwa lemak jenuh dalam daging dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh karena daging kurang mengandung antioksidan yang dapat melawan peradangan.

"Alasan mengapa ada rekomendasi bagi orang untuk 'makan diet penuh warna' karena masing-masing warna dalam buah dan sayuran adalah kelompok antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh," tutur Jenna.

7. Risiko Batu Ginjal

Protein berlebih dari konsumsi daging dapat mempengaruhi ginjal karena senyawa purin dari daging dapat membentuk asam urat yang dapat meningkatkan risiko batu ginjal.

8. Kenaikan Berat Badan

"Jika Anda makan lebih banyak protein daripada yang dibutuhkan tubuh, Anda tidak menyimpannya sebagai protein tetapi sebagai lemak," kata Jenna.

Meskipun benar bahwa tubuh mengandalkan protein untuk membangun otot, tetapi jika berlebihan dapat memberi efek samping yang tidak diinginkan.

9. Risiko Kanker

Studi menunjukkan bahwa jika Anda mengonsumsi daging merah lebih dari 18 ons seminggu dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal.

Sering mengonsumsi daging olahan juga membuat tubuh rentan terhadap kanker lambung dan kanker usus besar, menurut American Institute for Cancer Research.

Penulis: Febrianingsih Alamako

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini