Sukses

Digigit Nyamuk sampai Demam, Waspada Alergi atau Skeeter Syndrome

Skeeter Syndrome atau alergi nyamuk merupakan reaksi alergi pada protein yang terkandung dalam saliva nyamuk ketika mengigit kulit manusia.

Liputan6.com, Jakarta - Alergi adalah reaksi berlebihan tubuh terhadap sesuatu, seperti makanan, lingkungan, dan obat. Semua jenis itu terdengar familiar di telinga kita. 

Omong-omong soal alergi, pernahkah Anda mendengar soal alergi nyamuk? Ternyata ada, lho!

Dikutip dari situs Health pada Kamis, 20 Juni 2019, reaksi normal terhadap gigitan nyamuk adalah kulit yang terasa gatal kemudian muncul benjolan pada kulit. Sedangkan pada orang dengan alergi nyamuk atai skeeter syndrome, benjolan yang muncul berukuran lebih besar, merah pada kulit, dan berujung demam.

Skeeter syndrome merupakan reaksi alergi pada protein yang terkandung dalam saliva nyamuk ketika mengigit kulit manusia. Menurut situs Mayo Clinic, untuk mengetahui gejala gatal yang berlebihan dari gigitan nyamuk adalah dengan melihat seberapa besar dan daerah bengkak yang merah dan tingkat kegatalan setelah digigit.

Lebih lanjut, akan sulit untuk membedakan antara alergi nyamuk dengan infeksi kulit biasa karena gejala kemerahan pada kulit, bengkak, dan sakit yang sama pada kedua penyakit. Namun, yang membedakan adalah gelaja Skeeter syndrome yang langsung terjadi setelah tergigit nyamuk.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gejala Alergi Nyamuk

Berikut gelaja-gejala alergi nyamuk yang harus kamu ketahui:

1. Merah pada seluruh kulit, bukan hanya daerah gigitan nyamuk

Reaksi normal gigitan nyamuk adalah merah di sekitar daerah gigitan nyamuk, berbeda dengan yang memiliki alergi, satu bagian tubuh yang digigit nyamuk akan merah.

Jika lengan yang digigit, seluruh kulit lengan akan menjadi merah bahkan bengkak.

2. Bengkak

Biasanya, setelah gigitan nyamuk akan muncul benjolan kecil di kulit yang digigit, sedangkan pada orang yang memiliki alergi nyamuk akan bengkak di daerah tertentu, seperti wajah hingga seluruh tubuh bisa bengkak dan merah.

3. Muntah, demam, kesulitan bernapas

Untuk beberapa kasus bahkan ada beberapa orang yang mengalami demam, mual, muntah, hingga kesulitan bernapas akibat gigitan nyamuk. Untungnya belum ada kasus yang mematikan dari alergi ini.

Guna mencegah reaksi Skeeter syndrome kamu bisa membawa semprotan serangga jika hendak melakukan aktivitas di luar terbuka atau menggunakan pakaian yang cukup menutup daerah permukaan kulit.

Jika sudah tergigit, kamu bisa gunakan Benadryl untuk mengurasi rasa gatal dan bengkak serta krim hidrokortison untuk digosok langsung pada daerah gigitan.

Apabila reaksi sudah sakitnya sangat tidak tertahankan bisa memeriksakan diri ke dokter untuk diberi suntikan alergi. 

 

Penulis: Febrianingsih Alamako

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini