Sukses

5 Tanda Fisik Anda Sedang Jatuh Cinta

Beberapa tanda fisik inilah yang akan Anda rasakan ketika sedang jatuh cinta. Apa saja yang terjadi dalam tubuh?

Liputan6.com, Jakarta Cinta memang soal perasaan. Namun, ada penjelasan ilmiah yang bisa meyakinkan bahwa Anda merasa bahwa orang yang disukai, adalah orang yang tepat untuk menjadi pendamping hidup.

Melansir Your Tango pada Kamis (9/5/2019), para pakar mengungkapkan beberapa tanda fisik yang menjadi pertanda bahwa Anda jatuh cinta pada seseorang. Berikut ini beberapa pertandanya.

1. Tidak Sadar Menatap Dirinya

Lucy Brown, ahli saraf dan profesor di Albert Einstein College of Medicine, Amerika Serikat mengatakan bahwa mata adalah yang paling penting dalam emosi seseorang. Ketika Anda jatuh cinta, tanpa sadar, pandangan Anda pasti tidak bisa teralihkan dari orang yang disukai.

"Salah satu manifestasi tidak sadar dari jatuh cinta adalah 'melamun' tentang orang itu, membuat mata terus tertuju pada seseorang," kata Brown.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

2. Perasaan Melayang

"Jatuh cinta itu seperti melayang karena kokain," kata Brown. Beberapa gejala fisiknya pun sama: peningkatan energi, denyut jantung, dan tekanan darah. Terkadang, ada juga ketidakmampuan untuk tidur atau makan.

Ini terjadi karena otak memproduksi dopamin lebih besar ketika orang jatuh cinta. Dia juga memproduksi kimia norepinefrin yang mempercepat jantung saat gugup ketika melihat orang yang disukai.

 

3 dari 5 halaman

3. Ingin Terus Menyentuh

Sama ketika seseorang mencari makanan saat lapar, Anda juga aktif terlibat dalam sebuah perilaku kedekatan ketika sedang jatuh cinta. Inilah mengapa seringkali, pasangan suka saling menjahili satu sama lain. Saat jatuh cinta, kita tidak bisa menahan dorongan ini.

Dr. Bianca Acevedo dari State University of New York di Stony Brook mengatakan, tubuh secara tidak sadar akan mencoba untuk saling bersentuhan. Hal tersebut merupakan manifestasi fisik dari otak yang menginginkan kedekatan emosional.

 

4 dari 5 halaman

4. Tidak Bisa Berhenti Memikirkan

Meningkatnya dopamin membuat seseorang akan terus menerus berpikir tentang keinginan romantisnya hingga 85 persen setiap hari.

"Pada tahap awal cinta romantis, kebanyakan orang tidak bisa berhenti memikirkan kekasihnya. Orang tersebut menjadi obsesi," kata Brown. Sehingga, apabila pikiran tentang seseorang kurang dari 40 persen, itu bukanlah cinta romantis yang intens.

 

5 dari 5 halaman

5. Memiliki Perasaan Kuat Hanya untuk Dirinya

Brown mengatakan, ketika kita mencari pasangan romantis, kita hanya punya satu perasaan kuat dan lama pada satu orang saja. Ini berbeda ketika kita menginginkan seks yang jauh lebih singkat.

Sebuah studi 2002 menyatakan bahwa ketika orang benar-benar jatuh cinta, keinginan untuk mempersatukan emosional akan lebih didahulukan ketimbang nafsu berhubungan seks.

Meski begitu, Brown mengatakan perasaan cinta yang romantis biasanya hanya bertahan tidak lebih dari enam bulan. Ketika itu memudar, perasaan terikat yang berkembang antar dua insanlah yang membuat keduanya bertahan untuk jangka panjang.

"Orang-orang tetap bersama karena mereka ingat perasaan hangat dan positif dari cinta romantis yang sesungguhnya," kata Brown.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.