Sukses

Cegah Warga Sakit, Kebijakan Pemerintah Singapura Tekankan pada Pencegahan

Pakar kanker dari Singapura mengatakan bahwa kesehatan sudah menjadi perhatian pemerintah Singapura. Untuk mencegah beban biaya pada warganya, kebijakan ditekankan pada pencegahan penyakit

Liputan6.com, Jakarta Singapura masuk sebagai negara tersehat ke delapan versi Bloomberg di tahun 2019. Ada banyak cara yang dilakukan pemerintah serta masyarakat di sana untuk meningkatkan derajat kesehatan warganya.

Konsultan senior onkologi medis Parkway Cancer Centre (PCC) Singapura, Dr. Ang Peng Tiam mengatakan, yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan, warga harus fokus pada pencegahan penyakit. Bukan berfokus pada bagaimana pengobatan penyakit tersebut.

"Negara mana pun harus melihat kesehatan sebagai indeks yang penting. Anda tidak boleh hanya menyerahkan diri pada dokter karena dokter hanya tahu soal penyembuhan," kata Ang pada Health Liputan6.com ketika ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta, ditulis Minggu (31/1/2019).

"Padahal, ketika Anda sudah sampai di titik penyembuhan, itu yang paling mahal," tambah Ang menjelaskan. Maka dari itu, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah juga harus menekankan pada pencegahan bukan tentang penyembuhan.

Ang mengatakan, Singapura memiliki beberapa kebijakan yang "memaksa" warganya untuk hidup sehat. Pemerintah setempat tentu juga memiliki fasilitas agar masyarakatnya punya sarana untuk tetap menjaga kesehatan. 

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mengurangi rokok dan gula

Pada kebiasaan merokok misalnya. Ang mengungkapkan bahwa pajak rokok sangat mahal di Singapura. Tidak hanya itu, para perokok juga akan kesulitan untuk mencari tempat merokok karena banyak restoran maupun tempat umum yang tidak memperbolehkan orang untuk mengisap rokok.

"Jadi mereka memaksa untuk membuat para perokok tidak nyaman. Jika Anda ingin merokok, Anda harus mengeluarkan banyak uang karena negara juga harus mengeluarkan lebih banyak biaya kesehatan."

Selain itu, kampanye pengurangan gula juga banyak digaungkan oleh para dokter di Singapura. Hal tersebut dikarenakan konsumsi gula berlebih menyebabkan diabetes serta obesitas.

"Obesitas terkait dengan beberapa kanker tertentu," ungkap Ang.

Tidak hanya itu, pemerintah Singapura juga meminta agar masyarakat bergerak serta berolahraga lebih banyak. Misalnya dengan gerakan ActiveSG serta menyediakan berbagai taman terkoneksi hingga 40 ribu kilometer yang memungkinkan masyarakat untuk berjalan serta bersepeda di tempat tersebut.

"Ini adalah kombinasi makan dengan benar, berolahraga, serta menghindari rokok dan berbagai kebiasaan buruk lainnya. Ini adalah perhatian secara nasional untuk melihat bagaimana kita bisa mencegah orang sakit serta mengurangi pembiayaan bagi masyarakat."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.