Sukses

Traveling ke Luar Kota Bikin Orangtua Rehat Sejenak dari Rutinitas

Menurut psikolog, traveling bersama keluarga ke tempat yang berbeda dari rutinitas bisa berguna bagi orangtua

Liputan6.com, Jakarta Menghabiskan waktu bersama keluarga mungkin menjadi saat yang sulit di masa sekarang. Walau begitu, traveling sebenarnya memberi manfaat psikologis. Tidak hanya bagi anak namun juga untuk orang dewasa khususnya orangtua.

Ada alasan mengapa sebaiknya orangtua memilih untuk traveling ke luar kota. Tidak mengajak anak dan keluarga untuk menghabiskan waktu di sekitar lingkungan rumah atau kerja Anda.

Psikolog keluarga Nadya Pramesrani mengatakan ketika seseorang pergi ke tempat yang berbeda dari kehidupan sehari-harinya, maka dia akan membentuk "tembok" yang akan membatasinya dengan pekerjaan sehari-harinya.

"Orangtua itu lebih mudah untuk membatasi diri dari pekerjaannya ketika secara geografis mereka berada di tempat yang berbeda dari kehidupan sehari-harinya, " kata Nadya dalam talkshow dan konferensi pers HiLo School Drawing Competition bertajuk "Mendukung Tumbuh Kembang Anak Lewat Traveling" di kawasan Menteng, Jakarta pada Kamis (17/1/2019). 

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Waktu batasi dari pekerjaan

Nadya mengatakan, ketika seseorang pergi liburan baik ke luar kota atau ke luar negeri, dia akan lebih mudah untuk mengatakan "off" dari rutinitasnya sehari-hari. Sehingga, tidak akan ada yang mengganggu dirinya.

"Jadi entah bagaimana geografis itu dibutuhkan untuk memberikan kita boundaries tambahan bahwa ini saatnya saya liburan, saatnya saya bersama keluarga, atau ini saatnya saya bekerja," tambah psikolog Rumah Dandelion ini menambahkan.

Nadya sendiri menjelaskan betapa pentingnya travelling bagi tumbuh kembang anak. Menurutnya, orangtua berperan penting untuk mengoptimalkan proses belajar anak melalui liburan bersama, karena liburan memiliki segudang manfaat bagi anak.

"Misalnya, dengan liburan ke lokasi yang berbeda budaya dan kebiasaan, anak dapat terlatih kemampuan sosial dan adaptasinya," ungkap Nadya.

Berdasarkan survei yang dilakukan survey yang dilakukan Family Travel Association tahun 2016, usia anak yang direkomendasikan untuk liburan adalah 6-12 tahun (usia Sekolah Dasar).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.