Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

6 Cara Jaga Testosteron Pria Tetap Berkualitas Hingga Usia 50 Tahun ke Atas

Penelitian menyatakan produksi dan kualitas testosteron pria menurun setiap tahunnya. Beberapa cara ini bisa digunakan untuk mempertahankan hormon pria tersebut

Liputan6.com, Jakarta Gaya hidup yang buruk mempengaruhi hormon testosteron seorang pria. Sebuah penelitian di Journal of Clinical Enocrinology and Metabolism pada 2007 menunjukkan, kadar hormon yang mempengaruhi libido ini turun hingga 17 persen dari 1987 sampai 2004.

Seorang pria di usia 65 tahun 2002, memiliki testosteron yang jauh lebih rendah daripada mereka yang berusia sama di tahun 1987. Hal ini harus menjadi perhatian bagi semua laki-laki di dunia.

Walaupun begitu, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. David Handelsman dari University of Sydney, Australia mengungkapkan bahwa usia tidak membuat Anda kekurangan testosteron. Mengutip everydaymale.com pada Rabu (21/11/2018), berikut ini beberapa hal yang bisa menjaga hormon tersebut tetap berkualitas sekalipun menginjak usia 50-an.

1. Tidur teratur

Tubuh memproduksi sebagain hormon testosteron (T) dan hormon pertumbuhan manusia (HGH) saat tidur. Menurut Craig Cooper, penulis buku Your New Prime – 30 Days to Better Sex, Eternal Strength, and a Kick-Ass Life After 40, tujuh jam tidur malam merupakan periode tidur optimal. Hal tersebut juga membantu hormon testosteron meningkat saat beristirahat.

Tonton juga video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Olahraga dan bentuk tubuh

2. Menjaga bentuk tubuh

Semakin ideal tubuh Anda, semakin banyak hormon testosteron yang dihasilkan. Perut buncit hanya membuat hormon T rendah serta meningkatkan risiko kesehatan lain.

Ada baiknya, Anda juga memilih olahraga yang tepat. Lewatkan latihan kardio yang memakan waktu dan malah membuang testosteron dan HGH. Cooper mengatakan, fokuslah pada perpaduan antara kekuatan, mobilitas, dan latihan pendek, serta intensitas tinggi.

Selain itu, cobalah untuk melatih massa otot dengan latihan beban. Studi menunjukkan, peningkatan beban berat pada kelompok otot besar di pinggul dan paha depan meningkatkan jangka produksi testosteron dalam jangka pendek.

 

3 dari 4 halaman

Suhu tubuh dan lemak

3. Jaga suhu tubuh

Buah zakar (produsen utama testosteron) menggantung di luar tubuh agar tetap dingin. Mandi air dingin setelah olahraga merupakan cara yang baik untuk mengurangi peradangan, serta membantu meningkatkan hormon-hormon tersebut. Selain itu, tidurlah di kondisi ruangan yang dingin dan nyaman.

4. Konsumsi lemak

Lemak memang memiliki reputasi yang buruk tapi bukan berarti Anda tidak membutuhkannya. Konsumsi lemak yang tepat seperti asam lemak omega-3, tidak jenuh tunggal atau tak jenuh ganda, penting bagi kita.

Lemak dalam alpukat, kacang, minyak kelapa, dan berbagai makanan sehat lainnya terbukti meningkatkan testosteron, membantu Alzheimer, mengurangi peradangan dan risiko penyakit jantung, serta menurunkan berat badan. Namun, tentu saja jika dikonsumsi dengan tepat.

 

4 dari 4 halaman

Puasa berkala dan mengurangi alkohol

5. Puasa secara berkala

Cooper mengatakan, dirinya melakukan puasa intermiten setiap Selasa. Hal itu menurunkan inflamasi dan meningkatkan testosteron. "Saya hanya tidak makan selama sehari, biasanya dari jam 6 sore hingga 6 malam berikutnya."

6. Kurangi alkohol

Alkohol meningkatkan metabolisme dan menghapuskan testosteron dari aliran darah. Ini juga mengurangi produksi hormon tersebut. Mengurangi konsumsi alkohol jelas membantu Anda tidur lebih nyenyak dan mengisi kembali level T Anda.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.