Sukses

8 Tahun Lumpuh Akibat Makan Siput, Pria Australia Meninggal Dunia

Saat remaja, Sam menerima tantangan menelan siput kebun. Hal tersebut membuatnya mengalami kelumpuhan

Liputan6.com, Jakarta Seorang pria Australia yang lumpuh akibat menelan siput kebun delapan tahun lalu akhirnya meninggal dunia. Hal konyol itu dia lakukan pada 2010 dan berdampak bertahun-tahun berikutnya.

Melansir New York Post pada Kamis (8/11/2018), Sam Ballard, memakan siput kebun tersebut ketika berusia 19 tahun. Dilaporkan news.com.au, hal itu ia lakukan saat sedang minum-minum bersama teman-temannya.

"Kami duduk di sini sambil menikmati malam penghargaan anggur merah, mencoba untuk bertumbuh dewasa dan seekor siput merangkak di sini," ujar salah seorang dari Ballard, Jimmy Galvin. Tantangan tersebut menurut Galvin muncul begitu saja dan segera dilakukan oleh Sam.

Remaja asal Sydney ini tidak segera mengalami sakit. Namun, dia mengeluh mengalami nyeri di kaki setelahnya. Dokter mengesampingkan multiple sclerosis, penyakit yang juga diderita ayahnya.

Kepada sang ibu, Katie, Sam mengatakan dia memakan cacing. Namun, ibunya tidak percaya karena hal tersebut tidak akan membuatnya sakit parah.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mengalami kelumpuhan dan meninggal

Dokter sendiri menemukan bahwa dia terkena rat lungworm. Sebuah penyakit yang ditemukan pada hewan pengerat, yang bisa menginfeksi siput atau bekicot melalui larva di feses mereka.

Penyakit itu mempengaruhi otak dan sumsum tulang belakang. Remaja tersebut harus menghabiskan 420 hari dalam keadaan koma dan terbangun dengan kerusakan otak yang membuat dirinya lumpuh.

Selama beberapa tahun terakhir, Sam berhasil menggerakkan lengan dan kakinya. Namun, dia butuh bantuan saat pergi ke kamar mandi.

Sam sendiri akhirnya meninggal 2 November lalu di umur 29 tahun. Menurut pembawa acara, Lisa Wilkinson, kata-kata terakhirnya adalah, "Aku mencintaimu," yang dia tujukan untuk sang ibu.

Galvin sendiri menyesal tidak mencegahnya saat itu dan meminta maaf.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.