Sukses

3 Dokter Jadi Korban Lion Air JT 610, IDI Sampaikan Duka Mendalam

Tiga dokter turut menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Jawa Barat.

Liputan6.com, Jakarta Tiga dokter turut menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Jawa Barat yang seharusnya terbang ke Pangkalpinang pada Senin, 29 Oktober 2018.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) para dokter tersebut adalah:

1. dr Ibu Fajriadi Hantoro, SpPD (Peserta Wjaib Kerja Dokter Spesialis)

2. dr Natalie Setiawan (Petugas RS Bhakti Timah)3. dr Rio Nanda Pratama (Petugas RS Bhakti Timah)

"Semoga arwah alhmarhum diterima di sisi Allah Tuhan Yang Maha Esa dan bagi kkeluarga yang ditingglakan diberi kekuatan lahir dan batin," kata Ketua Umum Pengurus Besar IDI, Daeng M Fiqih dalam rilis yang diterima Health-Liputan6.com.

Keluarga besar IDI pun menyampaikan duka mendalam untuk keluarga penumpang dan kru yang turut menjadi korban dalam penerbangan rute Jakarta ke Pangkalpinang ini. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Upaya pencarian korban

Selain dokter, pesawat tersebut juga mengangkut penumpang dari berbagai instansi. Ada pegawai Direktorat Jenderal Pajak, jaksa dan staf kejaksaan juga ada di dalam pesawat itu.

Pesawat tersebut di dalamnya terdapat 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak, 2 bayi, serta 2 pilot dan 5 flight attendant.

Sampai saat ini, 50 penyelam dari Basarnas maupun TNI diterjunkan ke lokasi kejadian untuk melakukan proses pencarian.

Selain itu, empat kapal dan tiga unit helikopter juga dikerahkan. Kapal digunakan untuk mencari titik prioritas pertama dengan menggunakan alat echosounder. Sedangkan belasan kapal dioperasikan pada titik prioritas dua.

Radius pencarian juga telah diperluas. Pada hari pertama pencarian mencapai 5 nautical mile menjadi 10 nautical mile. Perluasan radius pencarian karena diprediksi posisi badan pesawat telah beralih akibat pengaruh angin, arus bawah laut, suhu air laut, maupun massa jenis benda yang dicari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini