Sukses

Remaja LGBT Rentan Lakukan Percobaan Bunuh Diri

Penelitian mengungkap bahwa depresi karena perundungan juga menjadi faktor yang membuat remaja LGBt lakukan percobaan bunuh diri

Liputan6.com, Jakarta Angka percobaan bunuh diri pada remaja berorientasi seksual Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT) lebih tinggi daripada yang bukan. Hal tersebut terkait dengan diskriminasi yang tinggi pada mereka.

Sebuah studi yang diterbitkan di jurnal ilmiah JAMA Pediatrics mengumpulkan data dari beberapa penelitian sebelumnya tentang LGBT. Terungkap remaja LGBT hampir enam kali lebih mungkin melakukan percobaan bunuh diri.

Mengutip Indiatimes pada Senin (22/10/2018), remaja LGBT secara keseluruhan 3,5 lebih rentan dalam percobaan bunuh diri daripada mereka yang heteroseksual.

Sementara, transgender 5,87 lebih rentan, gay dan lesbian berada di angka kerentanan sebanyak 3,71, dan mereka yang biseksual lebih rentan sebesar 3,69 kali dalam percobaan bunuh diri.

"Remaja yang menghadapi identitas seksual 'non-konvensional' berisiko memiliki perilaku mengancam diri yang lebih tinggi," ujar penulis utama Dr. Ester di Giacomo, peneliti di University of Milano-Bicocca, Italia.

"Saya pikir bahwa kesulitan dalam penerimaan diri dan stigma sosial mungkin menjadi kunci untuk memahami peningkatan risiko perilaku yang mengancam diri," paparnya.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Depresi dan putus asa

Giacomo mencatat, bunuh diri merupakan penyebab utama kematian terbesar kedua pada remaja. Sejumlah faktor yang meningkatkan risikonya antara lain: penyakit jiwa, perundungan, pelecehan anak, dan trauma.

Orientasi seksual mau tidak mau juga bisa menjadi faktor yang menyebabkan meningkatnya risiko akan hal tersebut.

Menurut Direktur Institut Kesejahteraan dan Kesehatan Seksual dan Gender di Fakultas Kedokteran Northwestern University's Feinberg di Chicago, Brian Mustanski akumulasi pengalaman menjadi korban intimidasi bisa menyebabkan depresi dan perasaan putus asa.

"Mereka meningkatkan risiko untuk bunuh diri," ujar Brian Mustanski.

Walau begitu, Mustanski mengatakan tidak semua remaja LGBT rentan dengan keinginan bunuh diri.

"Kita membaca tentang risiko dalam komunitas ini, tetapi ada banyak remaja LGBT yang bahagia dan berkembang, serta melakukan sesuatu yang baik," tambahnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini