Sukses

Susu Bisa Picu Orang Dewasa Kena Kanker, Apa Sebab?

Walaupun dianggap minuman sehat, namun ternyata susu sebaiknya dihindari oleh orang dewasa. Bahkan, hal tersebut bisa memicu kanker.

Liputan6.com, Jakarta Walaupun dianggap minuman sehat, susu bisa memicu terjadinya kanker pada orang dewasa. Ini disebabkan enzim pemecah susu pada individu-individu berusia di atas 30 sudah berkurang. 

Sementara itu, enzim pemecah susu berfungsi maksimal hanya pada anak sampai berumur 12 tahun. 

"Semakin dia bertambah umur, enzim memecahkan susu sudah berkurang, atau hampir tidak ada. Jadi, kalau ini tidak ada, dia (susu) tidak dicerna," kata Monivator Kesehatan, dr Hendrawan Nadesul, yang ditemui Health Liputan6.com usai mengisi sebuah diskusi di Jakarta Hall Convention Center pada Kamis, 18 Oktober 2018.

Apabila hal itu terjadi, susu malah bisa berbahaya bagi tubuh. Dia akan berubah menjadi zat yang disebut mukus. Zat ini tidak bisa digunakan oleh tubuh dan dianggap sebagai zat yang asing.

"Dia menjadi makanan kanker yang paling subur. Jadi kanker itu suka dengan mukus," kata penulis buku Sehat Itu Murah menambahkan.

Handrawan, mengatakan, beberapa sarjana di Jepang pernah melakukan pembedahan pada perut orang-orang dewasa yang masih sering mengonsumsi susu. Keberadaan mukus ditemukan di dalam tubuh mereka.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Susu Berbahaya

Namun, masih bolehkan sebenarnya orang dewasa mengonsumsi susu?

"Itu terserah, kalau dia minum ya harus dengan risiko bisa gangguan seperti itu," kata Handarawan.

Selain susu, apabila orang terlalu banyak makan daging, panganan tersebut juga tidak bisa dicerna dengan sempurna.

"Kalau tidak dicerna dengan sempurna, dia jadi zat asing dan bisa mencetuskan kanker," pungkas Handrawan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.