Sukses

Miris, Anak di Kenya Menghapal Alquran Lewat Sebatang Kayu Besar

Menulis ayat Alquran pada papan membantu mereka menguatkan hafalannya. Setelah penuh dengan tulisan, papan dicuci dengan air untuk menulis ayat berikutnya.

Liputan6.com, Jakarta Sungguh malang nasib anak-anak di Kenya yang ingin menghapal Alquran. Mereka tidak bisa membaca firman-firman Allah SWT dalam bentuk lembaran kertas, melainkan dari batang kayu.

Kabar ini diketahui saat pendakwah kelahiran Afrika Selatan Syeikh Sulaiman Moola berkunjung ke pusat pencetak hafiz Alquran di Kibusu yang terletak di gurun Kenya.

 

Syeikh Sulaiman menyaksikan kondisi pusat pencetak hafiz Alquran yang sangat memilukan. Bukan gedung yang bagus, tapi lebih layak disebut gudang.

Yang lebih miris, anak-anak tersebut tidak memiliki buku tulis maupun pena buatan pabrik. Hanya ada berlembar-lembar papan dan pena tinta dari kayu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menulis Alquran di Sebatang Kayu

Meski dalam kondisi yang sangat tidak layak, anak-anak ini tetap bersemangat menghafal dan belajar menulis ayat-ayat Alquran. Yang lebih membanggakan, mereka hafal Alquran bukan dari membaca, namun dari mendengarkan pengajarnya.

Menulis ayat Alquran pada papan membantu mereka menguatkan hafalannya. Setelah penuh dengan tulisan, papan dicuci dengan air untuk menulis ayat berikutnya. Situasinya mungkin sama dengan saat Rasulullah masih hidup.

Tetap Semangat dalam Keterbatasan" Tidak pernah terlintas dalam pikiran saya Allah memberikan keistimewaan kepada saya untuk duduk bersama anak-anak ini yang suci, bersih, dan membaca serta menghafal Alquran," kata Syeikh Sulaiman.

Syeikh Sulaiman membandingkan dengan perilaku kebanyakan Muslim yang memiliki Mushaf Alquran. Menurut dia, banyak Muslim membiarkan Alquran teronggok di rak dalam waktu yang lama, jauh berbeda dengan anak-anak Kenya.

" Mereka menulis ayat Alquran, kemudian menghafalnya lalu menghapus papan itu dan keesokan harinya mereka mengulangi kegiatan yang sama tanpa bosan," kata Syeikh Sulaiman.

Penulis :  Ahmad Baiquni / Dream.co.id

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini