Sukses

Pasien Operasi Otak Tertukar, Dokter di Kenya Kena Skors

Sebuah rumah sakit di Kenya mengalami kasus pasien yang tertukar ketika menjalani prosedur bedah.

Liputan6.com, Jakarta Kasus salah operasi kepala terjadi di sebuah rumah sakit terbesar di Kenya.

Dilansir dari Channel News Asia, Selasa (6/3/2018), skandal tersebut memicu ketakutan masyarakat di media sosial. Ini kedua kalinya Rumah Sakit Nasional Kenyatta mengalami masalah. Sebelumya, seorang staf dituduh melakukan pelecehan terhadap pasiennya.

Rumah sakit tersebut mengatakan, ahli bedah, dua perawat, dan seorang ahli anestesi telah diberhentikan sementara dari pekerjaannya, sambil menunggu penyelidikan kasus salah operasi tersebut lebih lanjut.

Menteri Kesehatan, Sicily Kariuki, juga menghentikan CEO rumah sakit akibat kesalahan tersebut.

Penyelidikan yang dilakukan surat kabar Daily Nation mengungkapkan, dua orang telah dibawa ke rumah sakit tersebut pada hari Minggu.

Salah satu pasien membutuhkan operasi pembedahan untuk mengeluarkan gumpalan darah di otaknya, sementara pasien lainnya hanya memerlukan pengobatan kepala yang bengkak.

Dokter tidak sadar bahwa mereka telah membuka tengkorak pasien yang salah guna menjalankan prosedur pengeluaran gumpalan darah.

Namun untungnya, keduanya dalam kondisi baik. Ahli bedah saraf yang melakukan operasi pada pasien yang salah itu telah diskors.

 

Simak juga video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mengaku Menyesal

Pihak rumah sakit sendiri mengaku menyesal soal ini. Mereka telah melakukan semua yang bisa dilakukan untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan pasien yang bersangkutan.

Rumah Sakit Nasional Kenyatta merupakan rumah sakit tertua dan terbesar di Kenya. Ini bukan pertama kalinya rumah sakit itu mengalami kasus.

Sebelumya, seorang staf dituduh melakukan pelecehan terhadap pasiennya. Kasus lain yang menimpa rumah sakit itu adalah adanya pencurian bayi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.