Sukses

Jangan Remehkan Makan Bersama Dalam Keluarga

Makan bersama dalam keluarga ternyata mempunyai efek positif bagi kesehatan anak. Tak hanya makin mengakrabkan hubungan anak-orangtua, tapi juga membuat anak kian memahami pentingnya makanan sehat.

Liputan6.com, Illinois: Apakah Anda percaya, acara makan bersama dalam keluarga punya pengaruh besar terhadap pertumbuhan anak-anak? Termasuk pengaruh terhadap kesehatan anak? Sebuah penelitian ilmiah menunjukkan adanya aspek positif aktivitas makan bersama bagi kesehatan anak.

Itulah yang dilakukan Universitas Illinois, Amerika Serikat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makan bersama dalam keluarga membuat anak-anak tetap sehat, aktif, dan tidak mengalami obesitas. Tradisi ini memang sedikit banyak telah 'dilupakan' atau 'dianggap remeh' karena sulitnya orang tua meluangkan waktu bagi keluarga.

"Sangat penting bagi orang tua untuk mengetahui apa yang bisa mereka lakukan, terutama yang berkaitan dengan masalah obesitas dan kebiasaan makan serta peran orang tua. Biasanya, anak-anak tersebut jadi lebih suka makan makanan sehat dibandingkan dengan mereka yang jarang makan bersama." ungkap Amber Hammons, peneliti dari Universitas Illinois. Tidak hanya sehat, Hammons juga menemukan fakta bahwa anak-anak yang sering makan bersama-sama dengan orang tua dan keluarga tidak memiliki gangguan makan.

Mereka yang makan dengan keluarga tiga kali seminggu atau lebih, jarang mengalami masalah berat badan. Sementara itu, 12 persen lainnya lebih cenderung menjadi obesitas akibat tidak pernah makan bersama-sama keluarga.

Sementara itu, makan bersama keluarga juga bisa menambah keharmonisan hubungan keluarga sehingga 20 persen anak-anak mengerti atas pentingnya makanan sehat. Mereka tidak terlalu banyak mengkonsumsi permen, gorengan, soda, dan makanan tidak sehat lainnya.

Analisis dari delapan studi juga menunjukkan bahwa makan bersama lima kali seminggu atau lebih juga akan mengurangi malnutrisi sebesar 25 persen. Anak-anak yang makan dengan keluarga mereka, jarang terlibat dalam perilaku anoreksia, makan abnormal untuk menurunkan berat badan. Seperti mengambil pil diet, obat pencahar, muntah, membuang-buang makanan atau merokok.

Jadi, jangan anggap remeh acara makan bersama dalam keluarga. (ihealth/Vin)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini