Sukses

Kisah 9 Pria Saat Mereka Yakin Telah Bertemu Jodohnya

Pangeran Harry mengatakan, dia tahu Meghan Markle adalah jodohnya di kali pertama mereka bertemu. Bagaiman dengan pria lain?

Liputan6.com, Jakarta Segera setelah Pangeran Harry dan Meghan Markle mengumumkan pertunangan mereka, publik ingin tahu kapan Pangeran Kerajaan Inggris itu tahu Meghan adalah jodohnya.

Saat debut resmi pertama mereka sebagai tunangan, di taman Kensington Palace, Harry menjawab keingintahuan publik dengan penuh keyakinan dan tanpa keraguan sedikit pun. Dia bilang: "Kali pertama kami bertemu."

Memang, ada orang-orang yang percaya cinta pada pandangan pertama. Sedangkan yang lain, butuh waktu sebelum bisa menyatakan, mereka jatuh cinta dan yakin telah menemukan jodoh-nya.

Melansir Women's Health, Kamis (30/11/2017), sembilan pria berikut ini berbagi kisah, momen ketika mereka yakin telah menemukan jodohnya:

1. Secara instan

"Hal ini mungkin akan membuatku terlihat payah, tapi detik pertama aku melihatnya, aku tahu dia adalah gadis yang kuinginkan untuk menghabiskan hidup bersama. Dia menjabat tangganku bilang halo, dan cukup itu saja. Aku menghabiskan waktu tiga bulan untuk meyakinkannya agar mau pergi kencan denganku. Dan sekarang kami sudah menikah selama lebih dari empat tahun." - Seth, 34

2. Malam yang buruk, wanita yang baik

"Aku terbangun tengah malam karena demam. Aku merasa sangat buruk. Dia bisa saja pulang. Kami sudah berkencan selama satu bulan. Baru satu bulan. Tapi dia ikut bangun dan merawatku. Tidak pernah ada wanita lain yang sesabar dan sebaik dia. Aku tahu saat itu, dia adalah jodoh-ku." - Matthew, 32

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

3. Kami cocok travel bareng

"Saat itu kami traveling ke Eropa, mungkin sekitar satu tahun hubungan kami. Dan aku sadar, aku tidak bosan bersama-samanya. Dia senang melakukan apa yang aku inginkan. Dan aku juga suka melakukan apa yagn dia mau. Jika kamu bisa menikmati travel bersama seseorang, itu adalah tanda besar sisa hubungan yang lain juga akan baik-baik saja." Daniel, 29

4. Saat aku melihatnya berjalan menuju altar

"Aku tidak yakin dia adalah jodohku. Kupikir mungkin saja, tapi aku tidak 100 persen yakin. Saat aku melamarnya, aku berharap itu adalah keputusan yang benar. Tapi ketika aku melihatnya berjalan menuju altar, aku berpikir, 'Wow, ini benar-benar adalah keputusan yang tepat.'" - Brett, 31

5. Aku terlalu merindukannya

"Kami sempat menjalani hubungan jarak jauh selama beberapa bulan. Semakin jauh kami terpisah, semakin aku membenci hal itu. Semakin ingin aku bersamanya. Semakin membosankan rasanya gadis-gadis lain di kotaku ketika dibandingkan dengannya." Ken, 24

6. Temanku bilang begitu

"Jika seorang gadis bisa membuat temanmu terkesan, maka dia adalah orang yang spesial. Teman-temanku bertemu dia, baru 30 menit, dan mereka mengirimkanku pesan bilang, aku tidak boleh sampai mengacaukan hubunganku dengannya. Aku mengirimkan pesan balik berisi acungan jempol, dan bekerja dua kali lipat lebih keras untuk memastikan semuanya berjalan lancar sejak saat itu." -Rob, 25

3 dari 3 halaman

7. Dia satu-satunya yang benar ketika yang lainnya salah

"Pada bulan yang sama, aku dipecat, harus keluar dari apartemenku, dan kehilangan seorang anggota keluarga. Tidak ada yang berjalan lancar bagiku. Gadisku selalu ada di sana saat aku melewati semua itu. Dia berusaha melakukan segala cara untuk membuatku merasa lebih baik. Dialah satu-satunya yang membuatku berhasil melewati masa-masa berat itu." -Max, 31

8. Orangtuaku setuju

"Aku tahu dia adalah jodohku, dan aku ingin menikahinya, tapi aku ingin melihat apa pendapat orangtuaku. Kami semua pergi liburan akhir pekan bersama, dan di akhir liburan, ayah dan ibuku bilang, aku sebaiknya segera melamar gadisku sebelum terlambat. Satu minggu kemudian, aku melakukannya. Aku memang selalu bisa mengikuti arahan dengan baik." -Dan, 28

9. Dia pergi

"Aku tidak suka mengakui hal ini, tapi kami putus. Dia memutuskan untuk meninggalkanku karena aku tidak mengubah apa yang dia perlu aku ubah dari diriku. Dia meninggalkanku, dan tak mau lagi mengangkat teleponku. Itulah saat aku sadar dia adalah satu-satunya untukku. Tapi saat itu sudah terlambat. Satu bulang setelah kami putus, dia mulai mengencani orang lain. Dia menikah dengan pria itu sekarang." - Greg, 32

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.