Sukses

Cara Cepat Kenali dan Atasi Gejala Stroke

Salah satu fakta yang paling mengkhawatirkan tentang stroke adalah bahwa hal itu semakin mempengaruhi populasi yang lebih muda.

Liputan6.com, Jakarta Stroke adalah penyebab utama kecacatan dan penyebab kematian paling umum ketiga. Salah satu fakta yang paling mengkhawatirkan tentang stroke adalah, penyakit ini semakin mempengaruhi populasi yang lebih muda di banding tahun-tahun sebelumnya. 

Jadi apa sebenarnya stroke?

Stroke mengacu pada kurangnya suplai darah ke otak. Tap, terkadang, ini juga mencakup perdarahan otak dan penyumbatan vena, yang juga disebut stroke. Selain darah, ketika sel otak gagal mendapatkan jumlah oksigen dan glukosa yang dibutuhkan, bisa menyebabkan stroke.

Bila pasien gagal mendapatkan intervensi medis yang benar pada waktu yang tepat, yang juga disebut sebagai “golden hour”, maka hal itu bisa menyebabkan kerusakan otak permanen dan kematian.

Ada dua jenis stroke utama - stroke iskemik dan stroke hemoragik. Di antara orang-orang yang didiagnosis menderita stroke, 20 -35 persen di antaranya meninggal dan beberapa lainnya cenderung memiliki cacat tetap. Karena kurangnya kesadaran dan mitos, orang mengabaikan “golden hour”.

Akibatnya saat ini, serangan otak telah menjadi penyebab utama kecacatan dan kematian. Sebelumnya, orang berpikir bahwa pria berisiko lebih tinggi tapi sekarang wanita juga berisiko tinggi. Sehingga, membuat masyarakat sadar akan kondisi kesehatan yang mematikan ini sangat penting.

Mengutip Boldsky, Senin (30/10/2017), untuk memperingati Hari Stroke Sedunia ini, Dr. Venkataramana NK, Founder & Chief Neurosurgeon, OTAK (pusat tulang belakang Neuro), Bangalore, yang akan menyoroti cara mencegah stroke dan fakta berharga lainnya mengenai stroke yang sangat penting diketahui seseorang seperti:

Siapa yang berisiko terkena stroke?

Dr.Venkataramana: Orang-orang di atas 45 tahun berisiko lebih tinggi terkena stroke. Penderita diabetes, penderita hipertensi, obesitas, kolesterol tinggi, perokok, pecandu alkohol jangka panjang dan pekerja tidak menetap berada pada risiko stroke yang lebih tinggi.

Kelompok rawan berisiko tinggi lainnya adalah mereka yang memiliki penyakit pembuluh darah, penyakit jantung atau kadang-kadang, juga bisa bersifat genetik.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bisakah Stroke Dicegah?

Apa cara terbaik untuk mencegah stroke?

Dr.Venkataramana: Setiap orang di atas 45 tahun, terutama dengan faktor risiko, perlu melakukan pemeriksaan berkala, mengidentifikasi faktor risiko pribadi dan mengendalikannya. Olahraga teratur dan tidur yang nyenyak membantu. Faktor risiko lainnya adalah orang yang mendengkur lebih rentan terkena stroke.

Diet yang tepat, menjauhkan diri dari penyalahgunaan alkohol dan zat adalah suatu keharusan, terutama jika mereka memiliki riwayat keluarga dan karenanya mereka perlu ekstra hati-hati

Bagaimana peluang bertahan hidup setelah terkena stroke?

Dr.Venkataramana: Kelangsungan hidup bergantung pada waktu kita bertindak. Jika didiagnosis dengan cepat dan ditangani dengan sangat cepat dan tepat, maka penderita bisa sembuh dalam 24 jam.

Jika periode itu hilang, maka kecacatan tetap bertahan lama. Bagi beberapa orang, hal itu dapat menyebabkan kerusakan permanen juga

Bagaimana dengan cara pengobatan alternatif?

Dr. Venkataramana: Pengobatan alternatif untuk stroke ditujukan untuk bagian rehabilitasi. Hal ini dapat diberikan pada titik waktu berikutnya. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah membuat diagnosis dan menghindari hilangnya “golden hours”.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.