Sukses

4 Langkah Anak Nonton Video di Internet dengan Konten Tepat

Partisipasi aktif pengguna YouTube dalam hal ini orangtua diperlukan agar banyak konten tidak tepat atau tidak pantas tidak dilihat anak.

Liputan6.com, Jakarta Tak cuma orang dewasa yang senang menonton video di internet, anak-anak juga. Mulai dari video lagu soundtrack Frozen, cuplikan trailer film Moana, video BoBoiBoy hingga aneka video-video lain kesukaan mereka tersedia di beberapa platform tayangan internet seperti Youtube.

Tentu orangtua mengetahui bahwa tidak semua konten di tayangan di internet tepat bagi anak. Paparan konten negatif bisa saja hadir saat anak menonton tayangan di internet.

Agar video yang ditonton anak sesuai usia ada baiknya orangtua mengotak-atik pengaturan (setting) platform tayangan video di internet. "Kita sering pakai, tapi jarang orangtua yang otak-atik pengaturan Youtube. Oleh karena itu dibutuhkan partisipasi aktif pengguna agar banyak konten (tidak sesuai anak) terfilter," kata Consumer Product Marketing Manager, Google Indonesia, Fibriyani Elastria.

Paling tidak ada empat hal yang bisa dilakukan orangtua agar anak bisa menonton video yang pas untuknya saat berselancar di internet:

1. Mengaktifkan restricted mode

"Banyak orang tua sudah tahu, tapi saya yakin masih banyak orang tua tidak tahu ada mode seperti ini. Nah, dengan mengaktifkan restricted mode banyak konten yang tidak tepat akan terfilter," kata Fibriyani saat temu media di kantor Google Indonesia, Jakarta pada Kamis (19/7/2017).

Cara untuk mengaktifkan mode ini adalah masuk ke Youtube lalu klik Account - pilh Settings - pilih General - kemudian aktifkan Restricted Mode.

2. Report atau flag video yang menurut Anda tidak patut ditonton anak

Bisa saja sudah mengaktifkan restricted mode masih ada konten video tidak sesuai dan tidak pantas ditonton anak. Nah, pada saat menemukan konten tidak tepat bagi anak bisa memberikan Report Flag. Nanti, pihak YouTube akan mengambil tindakan atas laporan tersebut.

Caranya, klik titik tiga di bagian kanan video. Lalu berikan Flag Report lalu pilih alasan mengapa video tersebut tidak layak tonton.

3. Bikin playlist

"Balita atau anak enam-tujuh tahun biasanya mereka sukanya video itu saja. Nah, Anda bisa membuat playlist video untuk anak," kata Fibriyani.

Caranya cukup klik Add To di bawah video yang sedang ditonton, pilih Create New Playlist, beri nama, lalu pilih mau dibuat private atau tidak. Anda juga bisa membagi dengan orang lain.

4. Nonton bareng si anak

Untuk kenyamanan saat menonton video favorit bersama anak, sambungkan smartphone ke televisi menggunakan Chromecast. Sehingga bisa diatur sekaligus ajang menonton YouTube bersama anak di layar yang lebih lebar. 

 

Saksikan juga video menarik berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.