Sukses

Rambut Rontok dan Efek Negatif Lain dari Stres

Rambut rontok dan tiga masalah kesehatan ini terjadi akibat stres.

Liputan6.com, Jakarta Saat dilanda stres bobot tubuh jadi mudah naik dan turun. Bukan hanya itu, kondisi psikologis ini juga menyebabkan rambut mudah rontok.

Menurut Mayo Clinic, stres bisa mengganggu siklus pertumbuhan folikel rambut. Saat stres, sebagian besar folikel rambut sulit untuk tumbuh juga menghantam sistem kekebalan tubuh yang pada akhirnya membuat rambut rontok.

Melansir laman Best Health Magazine, Jumat (4/5/2017) berikut kondisi yang dapat terjadi pada tubuh saat dilanda stres selain rambut rontok:

1. Gatal-gatal

Sistem kekebalan tubuh yang ikut terganggu lantaran stres dapat mempengaruhi kondisi kulit. Ruam dan gatal-gatal sangat mungkin terjadi akibat histamin kimia dalam tubuh menurun sehingga tak mampu menahan rasa gatal.

2. Pencernaan terganggu

Stres dapat mengganggu fungsi saluran pencernaan. Saat stres produksi asam meningkat sehingga kembung dan rasa tidak nyaman lainnya rentan terjadi.

3. Demam

"Saat stres orang lebih mudah sakit seperti pilek atau demam, ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh tidak mampu menekan virus, " kata Dr. Levine, peneliti dari Carnegie Mellon University, Pittsburgh.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Rambut rontok dalam dunia medis disebut sebagai alopesia. Kerontokan merupakan kondisi umum yang memang terjadi pada semua orang.

    Rambut Rontok

  • Stres

Video Terkini