Sukses

10 Negara Ini Paling Putus Asa dalam Urusan Seks

Di sejumlah negara, seks ternyata bisa menjadi sangat penting karena berhubungan dengan tingkat kelahiran yang rendah.

Liputan6.com, Jakarta Kita semua mungkin sepakat, seks bukan segalanya tapi penting untuk alasan kesehatan. Seks bisa mengurangi stres, membuat tidur lebih baik dan meningkatkan produktivitas kerja. Tak cuma itu, seks juga dilakukan untuk membantu manusia dalam memperoleh keturunan.

Namun di sejumlah negara, seks ternyata bisa menjadi sangat penting karena berhubungan dengan tingkat kelahiran yang rendah. Tak sedikit dari warganya bahkan diimingi hadiah untuk sekadar berhubungan seks.

Lantas, negara mana saja yang memiliki aturan aneh terkait seks ini? Berikut ulasannya, seperti Metro.co.uk, Selasa (7/3/207).

Denmark

Denmark memiliki tingkat kesuburan yang rendah (1,73 anak per wanita). Hal ini mendorong perusahaan wisata nasional untuk membuat pasangan memiliki lebih banyak anak.

Pertama, Spies Rejser menawarkan perlengkapan bayi gratis selama tiga tahun bagi pasangan yang memesan paket liburan. Kampanye ini dikenal dengan nama "Do it Mom". Iklannya sendiri cukup menarik, menampilkan pasangan yang merasa bersalah karena sering berlibur namun lupa kalau orangtua mereka sangat menginginkan cucu.

Rusia

Data Tech Insider menunjukkan, orang-orang di Rusia memiliki kecenderungan untuk anti-anak. Tingkat HIV dan alkoholisme yang tinggi membuat banyak wanita sulit memiliki anak. Selain itu, kaum lelakinya banyak meninggal di usia muda.

Pada 2007, pemerintah setempat akhirnya mendeklarasikan 12 September sebagai hari Konsepsi agar setiap pasangan bisa libur untuk memiliki bayi. Siapa pun pasangan yang melakukan seks dan wanita tersebut kemudian melahirkan setelah enam bulan setelahnya--12 Juni-- akan mendapatkan kulkas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Jepang

Jepang

Jika Anda anggap Jepang sangat berpengalaman dalam urusan seks, Anda mungkin keliru. Faktanya, survei 2011 menunjukkan 61 persen pria dan 49 persen wanita berusia 18-34 tidak ingin menikah.

Untuk memberikan motivasi bagi pasangan usia subur ini, seorang ilmuwan menciptakan Yotaro, bayi robot yang dirancang untuk memberikan kebahagiaan bagi pasangan yang memiliki anak.

Mahasiswa di University of Tsukuba berteori bahwa jika orang-orang muda bisa melihat diri mereka sebagai ibu dan ayah potensial, mereka akan lebih mantap untuk berkeluarga.

Rumania

Ketika masa komunis, jika Anda tidak punya anak, Anda harus membayar pajak negara lebih mahal.

Ada potongan pajak penghasilan 20 persen untuk pasangan tanpa anak. Pada 1980-an, perempuan bahkan dipaksa untuk ikut tes kesuburan dan kehamilan untuk menjamin masa depan. Namun hingga kini, tingkat kesuburan di negara ini masih rendah.

3 dari 5 halaman

Singapura

Singapura

Singapura merupakan negara dengan tingkat kesuburan paling rendah di dunia, hanya 0,81 anak tiap wanita.

Untuk menangani krisis ini, pemerintah mencanangkan National Night--sebuah kampanye yang disponsori permen mint mentos untuk semakin mendekatkan pasangan. Bahkan negara ini juga tidak membolehkan adanya kasur kecil untuk mendorong pasangan hidup bersama. Pemerintah melaporkan, kampanye ini menghabiskan sekitar US$ 1,6 miliar.

Tak hanya itu, pemerintah juga menawarkan uang tunai untuk pasangan yang memiliki lebih dari satu anak. Tiap orangtua akan menerima bonus US$ 4.400 untuk dua anak dan US$ 5.900 untuk anak ketiga dan keempat.

Korea Selatan

Semua kantor di Korea Selatan wajib mematikan lampunya pada pukul 7 malam, Rabu ketiga setiap bulan. Kebijakan ini disebut juga Family Day.

Para pekerja didorong untuk ada di rumah dan menikmati sesi bercinta dengan pasangan.

4 dari 5 halaman

India

India

Di saat populasi berkembang, kelompok Parsis atau imigran justru berkurang di India. Hal ini mendorong mereka berkampanye bercinta tanpa kondom. Cukup brutal, namun nyatanya efektif. Ada 61.000 parsis kini tinggal di India pada 2001 dan data terakhir ada 69.000.

Italia

Anda tidak akan berpikir suatu tempat bergairah seperti Italia akan memiliki kekeringan seks, tetapi tingkat kesuburan mereka di bawah rata-rata di Eropa.

Jadi, Italia telah mulai kampanye untuk mengingatkan warganya pentingnya laki dan perempuan bersama. Tagline-nya cukup unik, berisi: "Kecantikan tidak mengenal usia, namun kesuburan tak bisa ditunda. Pergilah, jangan seperti bangau (yang sering menyendiri)."

5 dari 5 halaman

Hong Kong

Hong Kong

Terinspirasi oleh Singapura, Hong Kong mulai memberikan uang tunai kepada pasangan yang berani memiliki anak. Sayangnya, rencana tersebut tidak cukup jelas.

Spanyol

Meningkatnya lapangan kerja di Spanyol membuat tingkat kesuburan yang menurun. Setengah dari orang-orang muda tidak memiliki pekerjaan. Untuk memerangi tren ini, pemerintah Spanyol telah menyewa seorang komisaris khusus untuk mencoba dan membalikkan mereka.  

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.