Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

7 Fakta Selaput Dara dan Keperawanan

Banyak yang masih percaya, koyaknya selaput dara sama dengan hilangnya keperawanan seorang perempuan.

Liputan6.com, Jakarta Bahasan mengenai keperawanan nyaris tak bisa dilepaskan dari kata "selaput dara". Banyak yang masih percaya, koyaknya selaput dara sama dengan hilangnya keperawanan seorang perempuan.

Tak hanya itu, darah yang keluar di malam pertama pun menjadi pertanda seorang wanita masih perawan. Padahal faktanya tidak demikian.

Agar tak lagi terjadi salah kaprah mengenai anatomi tubuh wanita yang satu ini, tak ada salahnya menyimak fakta seputar selaput dara dan keperawanan, dilansir dari laman Yourtango, Senin (30/1/2017):

1. Tak ada yang tahu kenapa wanita dilahirkan dengan selaput dara

Ya, tak ada yang tahu kenapa wanita dilahirkan dengan selaput dara. Membran dengan rupa menyerupai kue donat itu menonjol dan tebal namun perubahannya sangat cepat.

2. Selaput dara biasanya koyak setelah wanita beranjak dewasa

Pada masa-masa remaja, selaput dara menipis dan melebar akibat berbagai kegiatan seperti olahraga, membersihkan diri, serta aktivitas sederhana seperti berjalan. Sedikit selaput mungkin masih tersisa di sekitar pembukaan vagina.

3. Nyeri yang dialami wanita ketika pertama kali berhubungan seksual bukan karena selaput dara terkoyak

Ini hanyalah mitos. Sebagian besar selaput dara sudah koyak sebelum wanita mengalami penetrasi seksual dan koyaknya selaput dara jarang diiringi dengan timbulnya nyeri.

Banyak wanita muda yang percaya bahwa pengalaman bercinta pertama kali dengan pasangan terasa menyakitkan karena itulah informasi yang mereka dapat. Ketika kita menerima informasi (keliru) itu, tak heran bila akhirnya kita menjadi resah dan tegang hingga akhirnya mengalami nyeri ketika berhubungan seks pertama kali. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keluar darah bukan berarti selaput dara koyak

4. Darah yang keluar saat hubungan seks pertama kali bukan disebabkan oleh koyaknya selaput dara

Sebagian besar pasangan muda belum berpengalaman berhubungan seksual. Kondisi terburu-buru serta kurangnya pelumas pada vagina atau seks yang kasar bisa menyebabkan jaringan vagina yang amat sensitif menjadi terluka. Itu sebabnya wanita berdarah di malam pertama. Bukan karena selaput dara terkoyak.

5. Selaput dara yang utuh tidak menutupi semua pembukaan vagina

Jika selaput dara menutupi seluruh pembukaan vagina, maka perempuan yang tengah puber tak akan bisa menstruasi secara lancar.

6. 1 dari 200 wanita memiliki selaput dara yang "tidak terbuka"

Artinya sekitar 0,5 persen selaput dara tidak melebar secara alami dan tidak mengalami sedikit pembukaan yang memungkinkan tampon atau kelamin pria melakukan penetrasi dengan nyaman. Untungnya kini hal itu bisa diatasi dengan tindakan bedah.

7. Menurut sejarah, dulu orang bersusah payah membuktikan bahwa selaput dara telah terkoyak setelah menikah

Pada budaya lampau, keluarga berharap pasangan pengantin baru akan menyerahkan seprai dengan noda darah malam pertama untuk membuktikan bahwa pengantin wanita masih perawan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini