Dokter Andhika, Ahli Kanker yang Jago Kungfu

Liputan6.com, Jakarta Memiliki keahlian di bidang kanker tidak membuat dokter Andhika Rachman melepas hobinya. Hingga kini, dia bahkan masih aktif melatih tubuhnya dengan martial art dan kungfu.

"Saya suka martial art, kungfu, dan Jeet Kune Do. Dulu sempat belajar silat," kata dokter kelahiran Jakarta, 29 Desember, 41 tahun silam tersebut pada wartawan, ditulis Rabu (16/9/2015).

Menurut ahli penyakit dalam yang menekuni bidang kanker ini juga, dia masih melatih kemampuannya setiap hari. Namun karena ingin mendalami kungfu, dan umurnya semakin bertambah, maka dia lebih memilih untuk berlatih private.

Selain menyukai seni bela diri, dokter yang berpraktik di RS Cipto Mangunkusumo ini juga menyukai kegiatan bercocok tanam. Khususnya buah-buahan, kata dia, hampir semua ada di pekarangan rumahnya.

"Pohon buah apapun ada, sebut saja mau apa," ujar dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

2 dari 3 halaman

Suka penelitian

Suka penelitian

Ketertarikan ayah dua anak ini pada bidang kedokteran bukan terjadi begitu saja. Pria yang menyelesaikan gelar Doktor Biomedik di Jerman ini mengatakan, dirinya sangat menyukai segala macam penelitian.

"Saya pikir menjadi dokter onkologi dan hematologi luas sekali bidangnya. Jadi masih banyak yang bisa diteliti. Tesis saya mengenai trombosit di jerman, dan sekarang saya sedang meneliti trombosit, trombosis (pembentukan gumpalan-gumpalan darah di dalam pembuluh)pada kanker," ujarnya.

Kasus seperti ini kini mulai banyak dialami pasiennya. Seperti misalnya, pasien tiba-tiba meninggal bukan karena kemoterapi ataupun pengobatannya melainkan karena sel kanker mengeluarkan zat yang menyumbat.

"Saat ini juga saya sedang riset klinik untuk obat baru kanker payudara," pungkasnya.

3 dari 3 halaman