Sukses

Makanan Khas Makkah yang Bisa Dipilih Jemaah Haji Jadi Oleh-Oleh

Oleh-oleh khas Makkah yang dapat dijadikan buah tangan untuk sanak saudara di Tanah Air.

Liputan6.com, Jakarta - Jemaah haji Indonesia sudah mulai diberangkatkan kembali ke Makkah. Mereka pun mulai mempersiapkan diri untuk pemulangan ke Tanah Air.

Secara bertahap, jemaah haji akan mulai dipulangkan ke Tanah Air. Termasuk jemaah haji khusus.

Kepala Bidang Pengawasan Haji Khusus Kementerian Agama Abdul Muhyi menuturkan jika jemaah haji khusus akan mulai kembali ke Indonesia pada hari ini, dari Bandara King Abdulaziz, Jeddah.

"Rencana kepulangan dari Bandara Jeddah awal pada 16 Agustus," jelas dia di Makkah, seperti dikutip Jumat (16/8/2019).

Kepulangan jemaah haji khusus dari Bandara King Abdulaziz akan berakhir pada 1 September 2019. Sementara kepulangan jemaah haji khusus dari Bandara Prince Mohammed bin Abdulaziz, Madinah dimulai pada 19 Agustus dan berakhir pada 2 September 2019.

Namun, sebelum pulang ke Tanah Air, tentunya tak lupa untuk membeli oleh-oleh khas Makkah untuk dijadikan buah tangan untuk sanak saudara.

Apa saja makanan khas Makkah yang bisa dijadikan oleh-oleh? Berikut dikutip dalam buku Muthawif Anda Di Tanah Suci karya Rafiq Jauhary:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kurma

Buah yang telah menjadi simbol kerajaan Arab Saudi ini telah diakui khasiatnya. Selain mengadung gizi yang cukup, mengkonsumsi kurma saat iftar (berbuka) di bulan Ramadan merupakan perkara sunah yang selalu dikerjakan oleh Rasullah.

Buah kurma yang masih keras dan berwarna hijau dinamakan ballah, yang telah masak kering berwarna coklat tua dinamakan tamr.

Sedangkan yang masih setengah matang berwarna kuning kecoklatan (biasa dihidangkan dalam keadaan dingin segar) dinamakan rutha.

Harga per kilogram kurma yang ditawarkan pun beragam, tergantung jenis dan kualitasnya.

Seperti kurma jenis ajwah dari Madinah adalah yang dikelaskan nomor satu. Tentu saja, karena kurma ini dikonsumsi oleh Nabi Muhammad.

Tak heran jika kurma yang biasa dikenal dengan nama Kurma Nabi ini harga per kilogramnya dapat mencapai 80 Riyal.

3 dari 4 halaman

Jintan Hitam atau Habbatussauda

Di Indonesia barang ini kerap diartikan sebagai jintan hitam. Obat yang khasiatnya dijamin dalam hadis sahih ini sangat mudah didapatkan di pertokoan sepanjang jalan kota.

Haganya pun cukup murah. Satu kilogram biji Habbatussauda di mini market dijual dengan harga kurang dari 15 Riyal dan yang telah diproses menjadi minyak siap konsumsi dijual sekitar 20 Riyal di setiap kemasan kecilnya.

Namun, bagi yang ingin mengkonsumsinya dengan cara memasukkan dalam minuman, bisa memilih Habbatussauda yang telah digiling lembut.

Barang ini bisa didapatkan di beberapa toko herbal. Toko di depan pintu nomor 22 Masjid Nabawi,bersebrangan dengan kantor operator STC.

Selain di sana, terdapat juga di seluruh Toko Bin Dawood yang tersebar di beberapa penjuru kota Makkah dan Madinah.

4 dari 4 halaman

Minyak Zaitun

Minyak Zaitun merupakan minyak yang dapat dijadikan obat dalam maupun luar. Banyak yang menjadikan minyak zaitun sekedar untuk melindungi kulit dari pecah-pecah disebabkan cuaca.

Adapula yang menjadikannya sebagai ramuan tambahan dalam memasak,baik untuk minyak goreng atau campuran pada nasi.

Minyak Zaitun bisa didapatkan hampir di setiap warung atau super market di Arab Saudi. Mulai dari yang kemasan seukuran 100 ml seharga 5 Riyal hingga puluhan Riyal.

 

 

(Desti Gusrina)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.