Kisah Pasutri Kuli Panggul Kayu Naik Haji

Kisah Pasutri Kuli Panggul Kayu Naik Haji

Keterbatasan penghasilan tidak menyurutkan niat berhaji bagi pasangan suami istri (pasutri) yang berprofesi buruh gending salak dan kuli panggul kayu di Banjarnegara, Jawa Tengah. Pasutri tersebut mewujudkan keinginan naik haji berkat menabung selama sekitar 10 tahun.

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Selasa (9/7/2019), menjadi buruh gendong salak dengan upah Rp 3.000 untuk satu keranjang salak dilakoni Ginah bertahun-tahun. Sementara suaminya, Suparno, bekerja sebagai buruh panggul kayu dengan upah Rp 30 ribu per hari.

Dari penghasilan yang relatif pas-pasan, pasutri tersebut mampu melunasi biaya perjalanan ibadah haji yang mencapai lebih dari Rp 35 juta per orang.

Selama sekitar 10 tahun, Ginah dan suaminya sengaja menyisihkan sebagian penghasilannya demi mewujudkan niat beribadah haji.

Terkabulnya doa untuk bisa pergi haji pada tahun ini menjadi hadiah yang tak terkira bagi kehidupan Ginah dan Suparmo. Keduanya tergabung dalam kloter 74 embarkasi haji Solo dan dijadwalkan terbang pada 27 Juli.

Ringkasan

Oleh Karlina Sintia Dewi pada 09 July 2019, 12:55 WIB

Video Terkait

Spotlights