Sukses

Jaga Jantung Tetap Sehat saat Beribadah Haji

Ada hal-hal yang harus dijadikan perhatian jemaah calon haji yang memiliki riwayat penyakit jantung.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu penyakit yang paling banyak dialami jemaah Indonesia yang berangkat haji ke Tanah Suci adalah penyakit jantung.

Tak heran kalau para tenaga medis yang bertugas pun sudah siap dengan fasilitas dan obat-obatan untuk jemaah yang berpenyakit jantung.

Namun, ada hal-hal yang harus dijadikan perhatian jemaah calon haji yang memiliki riwayat penyakit jantung. Hal pertama adalah tidak berlebihan dalam beraktivitas dan tak memaksakan.

Misalnya, keinginan untuk umrah biasanya begitu besar dan ingin dilakukan berkali-kali atau saat malam ingin selalu salat di Masjidil Haram. Tapi, ingatlah kondisi tubuh terutama jantung.

Jangan sampai jemaah calon haji kelelahan dan bisa memicu serangan jantung, sehingga menghambat ibadah yang seharusnya wajib. Minum obat secara teratur juga sangat penting.

Terutama yang memang sudah membawa obat khusus dari Tanah Air rekomendasi dokter. Jika merasa sesak napas, dada terasa berat, jangan segan untuk segera berkonsultasi dengan para dokter di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).

Tim dari KKHI juga terdiri dari para dokter spesialis yang siap memberikan konsultasi secara menyeluruh. Jika memang membutuhkan perawatan jantung lebih intensif, dokter bisa saja merujuk jemaah calon haji ke Rumah Sakit khusus Jantung di sekitar Makkah dan Madinah.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jaga Makanan

Jaga juga kondisi tubuh dengan mengasup makanan sehat terutama buah-buahan kaya air. Apapun kondisinya pastikan perut terisi dan kebutuhan cairan terpenuhi. Ingat, masih ada puncak ibadah yaitu wukuf di padang Arafah.

Ibadah satu ini membutuhkan ketahanan fisik yang sangat mumpuni, yaitu berjalan cukup jauh menuju Arafah dengan kondisi cuaca yang sangat panas bahkan hingga malam hari.

Serta berbarengan dengan jutaan jemaah lainnya dengan kondisi berdesakan.

Memohon kekuatan dari Allah SWT untuk bisa menyelesaikan ibadah Haji merupakan hal yang tak bisa dipungkiri. Namun kita juga harus berikhtiar dengan menjaga kondisi tubuh tetap fit hingga ibadah usai.

 

Laporan jurnalis Dream, Maulana Kautsar, dari Tanah Suci

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.