Sukses

Menag Ingatkan Jemaah Cermat Gunakan Tenaga Jelang Puncak Haji

Dia mengatakan, fisik jemaah calon [haji](3619747 "") gelombang pertama tentu lebih terforsir.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, jemaah Indonesia akan kelelahan saat tahapan ibadah haji memasuki fase Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) atau tahapan yang dekat dengan amalan wukuf dan jumrah.

"Jemaah kita akan tinggal di Mina selama dua sampai tiga hari di Mina dalam kondisi fisik yang sebenarnya sudah melampaui puncaknya, karena sudah berhari-hari," ujar Lukman, seperti dilansir Antara, Minggu (19/8/2018).

Dia mengatakan, fisik jemaah calon haji gelombang pertama tentu lebih terforsir. Karena mereka sudah sejak awal di Madinah untuk salat berjamaah 40 waktu tanpa putus Arbain di Masjid Nabawi, ditambah ibadah umrah wajib di Makkah.

"Jemaah gelombang dua yang memulai musim haji dari Makkah relatif lebih bugar karena baru menjalani umrah wajib, baru fase Armuzna dan ditutup dengan amalan salat Arbain di Madinah," ucapnya.

Meski begitu, lanjut Lukman, jemaah dari masing-masing gelombang memiliki kendala yang sama, yaitu soal kebugaran fisik setelah menjalani banyak amalan dalam rangkaian ibadah haji.

Maka dari itu, Lukman yang merupakan Amirul Hajj meminta jemaah calon haji Indonesia terus cermat dalam mengatur jadwalnya di Tanah Suci sehingga stamina tidak terkuras untuk hal yang tidak perlu.

"Mudah-mudahanan kesehatan tetap terjaga, apa yang dikonsumsi tidak berlebihan, istirahat cukup sehingga kesehatan tetap terjaga," kata Lukman.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ingatkan Jemaah Calon Haji

Lukman juga mengingatkan jemaah calon haji agar membiasakan diri dengan berbagai keterbatasan fasilitas saat Armuzna. Alasannya, kata dia, kawasan Armuzna itu tingkat kenyamanannya tergolong berbeda dengan di Mekkah dan Madinah.

"Di Makkah dan Madinah, jemaah kita tinggal di hotel berbintang dengan fasilitas yang terpenuhi. Tapi di Arafah dan Mina mereka tinggal di tenda-tenda yang berdesakan. Dengan fasilitas toilet terbatas dan harus menempuh perjalanan jauh menuju jamarat untuk jumrah. Itu kondisi jemaah kita diuji tak hanya kesabaran tapi juga ketahanan fisik," paparnya.

Dengan segala keterbatasan itu, Lukman meminta para petugas haji selalu melayani, membina, dan melindungi jemaah calon haji Indonesia agar dapat menjalani segala tahapan ibadah haji, termasuk saat fase Armuzna.

"Karena itu saya mengimbau petugas haji memusatkan konsentrasi mendampingi jemaah haji," pungkas Lukman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.