Sukses

Aspen Face Membuktikan Bahaya Efek Rumah Kaca

Sekelompok ilmuwan bereksperimen untuk melihat situasi yang akan terjadi pada hutan di bumi akibat efek rumah kaca. Penlitian ini dapat melihat imbas efek rumah kaca dalam waktu beberapa hari saja.

Liputan6.com, Wisconsin: Bahaya penumpukan gas buang kendaraan dan industri pada efek rumah kaca dan pemanasan global selama ini terbatas pada wacana yang abstrak. Untuk itu, sekelompok ilmuwan, baru-baru ini, mengadakan percobaan berjuluk Aspen Face untuk membuktikan bahaya efek rumah kaca. Eksperimen ini berusaha untuk melihat situasi yang akan terjadi pada hutan di bumi akibat efek rumah kaca dalam kurun waktu 50 tahunan.

Penelitian dilaksanakan di lahan seluas 30 hektare di kawasan Rhinelander, Wisconsin, Amerika Serikat. Aspen Face didasari oleh teori tentang gas emisi kendaraan dan industri yang mengakibatkan karbon dioksida menumpuk di atmosfer serta lubang ozon semakin lebar. Melalui Aspen Face, imbas efek rumah kaca dapat dilihat dalam waktu beberapa hari saja.

Eksperimen ini menggunakan sejumlah peralatan yang terdiri dari tabung-tabung besar berisi berbagai jenis pohon yang dialiri dengan gas karbon dioksida. Mereka akan mengukur banyaknya karbon dioksida yang dikonversi pohon-pohon itu dari ketebalan kanopi di dalam tabung. Peneliti juga mengukur komposisi genetik daun, arah tiupan angin, dan berbagai faktor lain. Percobaan ini dilakukan dengan asumsi daun yang sehat senantiasa aktif menyerap karbon dioksida dan mengeluarkan uap air.

Kesimpulan dari percobaan ini adalah semakin tinggi kadar karbon dioksida yang diserap tumbuhan, semakin tebal kanopi yang dihasilkan. Daun pun semakin lebar dan semakin tebal. Jadi efek rumah kaca dan pemanasan global dapat dikurangi jika bumi cukup ditumbuhi tanaman sekuat pohon-pohon yang dipakai dalam percobaan ini.

Percobaan ini juga mengungkap upaya untuk memacu agar pohon menyerap karbon dioksida akan sia-sia selama lubang ozon terus menganga semakin lebar. Sebab, kerusakan ozon memicu perkembangbiakan sejumlah organisme pemakan pohon. Karena itu, peneliti berasumsi cara paling efektif untuk menyelamatkan bumi dari efek rumah kaca adalah dengan menekan tingkat pencemaran karbon dioksida di udara.(TOZ/Nlg)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini