Sukses

Penyiar AS `Live Tweet` Detik-detik Kematian Ibunya yang Sekarat

Pesannya maksimal hanya 140 karakter, tetapi setiap tweet-nya dipenuhi dengan cinta. Juga penyesalan terdalam.

Salah satu ketakutan terbesar manusia adalah orang-orang yang disayangi akan meninggalkan mereka untuk selamanya. Meninggal dunia.

Meski menghadapi situasi seperti itu, seorang penyiar radio NPR bernama Scott Simon berusaha tetap tegar. Ia memutuskan untuk berbagi momentum terakhirnya bersama sang ibu, Patricia Lyons Simon.

Juga untuk mengungkapkan apa yang ada dalam benaknya jelang kepergian perempuan yang melahirkannya itu, melalui jejaring sosial Twitter.

Seperti dimuat News.com.au, Selasa 30 Juli, belakangan ini, Scott kerap memperbarui timeline Twitter-nya dengan kalimat yang mungkin membuat hati Anda trenyuh.

Termasuk, tentang saat-saat ibunya sekarat, yang ditulis dalam pesan yang hanya 140 karakter, tetapi setiap tweet-nya dipenuhi dengan cinta. Momen mengharukan itu dibagi kepada 1,2 juta pengikut Twitter-nya.

Ada beberapa pesan yang terdengar lucu, seperti "Just spent 45 mins looking for mother' favorite dental floss. Waste of time? Act of faith."

Atau terjemahannya, "Baru saja menghabiskan 45 menit untuk mencari benang gigi favorit ibuku. Menurutmu itu buang-buang waktu? Tidak juga, itu sama saja ketika kau memanjatkan doa," tulisnya pada 28 Juli lalu.
 
Namun, kebanyakan tweet-nya menggambarkan seorang anak yang menghabiskan waktunya berdua dengan ibunya yang sudah sekarat. Dan baru menyadari betapa sedikitnya waktu yang tersisa, begitu banyak yang terbuang. Mengharukan.

Sebuah tweet yang juga ditulis pada 28 Juli tertulis, "Aku baru saja mendapatkan pelajaran hidup tentang keikhlasan. Langsung dari ICU. Perkataannya mengingatkanku, kita tak pernah berhenti belajar tentang ibu kita, bukan?"

Juga hal yang disesalinya. Ditulis Scott pada 29 Juli. "Baru-baru ini aku kerap menggenggam tangan ibuku. Sesuatu yang berhenti aku lakukan sejak berusia 9 tahun. Kenapa aku menghentikannya? Kini kusadari, itu adalah tindakan pecundang. Bodohnya diriku."

Pukul 06.27 pagi waktu setempat, ia sempat memberitahu pada follower-nya, detak jantung ibunya menurun.

Lalu, 40 menit kemudian, Patricia pergi untuk selama-lamanya. Alih-alih mengungkapkannya secara terbuka, ia merangkai kalimat perumpamaan cantik menggambarkan kepergian ibunya.

"Pintu surga terbuka dari Chicago. Dan, baru saja Patricia Lyons Simon Newman melangkah menuju 'panggung Tuhan' itu," kicaunya di Twitter dari samping tempat tidur ibunya yang tak lagi bernyawa.

Tulisan-tulisan Scott disebut sebagai penggunaan media sosial yang sensasional. Sekaligus menunjukkan rasa sayang tak membutuhkan lebih dari 140 karakter.

Ya, satu tweet Scott telah mewakili rasa cinta pada ibunya. Seberapa besar rasa sayangnya? Hanya hati kecilnya yang tahu. (Ein/Frd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.