Sukses

Pelajaran Hidup Berharga dari Pasien Kanker Parah di Ujung Ajal

Selama 4 tahun belakangan, Denis Wright diteror oleh salah satu ketakutan terbesar manusia: kematian.

Di usianya yang sepuh, Denis Wright telah mereguk madu juga pahitnya kehidupan. Pria Australia itu relatif berumur panjang, merayakan ulang tahun sebanyak 66 kali, tapi ia juga sadar benar, hidupnya tak lama lagi.

Selama 4 tahun belakangan, Denis diteror oleh salah satu ketakutan terbesar manusia: kematian. Berulang kali dokter memperkirakan "ajalnya", yang untungnya hingga kini selalu meleset.

"Setiap tanggal yang diperkirakan, sejauh ini salah...Sampai-sampai aku malu sendiri karena tetap  hidup," kata sejawaran itu dari Armidale, New South Wales kepada News.com.au, 28 Juni 2013.

Meski awalnya ragu, Denis akhirnya bisa sempat menikahi Tracey -- perempuan yang telah mendampinginya, merawat, dan mencintainya -- setelah "masa pertunangan terpanjang dalam sejarah". Pernikahan digelar 2010 lalu, setahun setelah ia "divonis mati".

"Hukuman mati" Kakek Denis adalah GBM 4 (glioblastoma multiforme). Tumor otak yang sangat agresif, yang mencoba membunuhnya sejak Desember 2009.

Dr Charlie Teo, dokter bedah syaraf terkemuka Australia, sudah mengatakan kondisinya "mustahil" untuk disembuhkan.

Denis pun tak tahu, sampai kapan ia akan bertahan hidup. Nyawanya bergantung pada obat bernama Avastin.

Kini, di sisa hidupnya, yang entah sampai kapan, ketimbang meratap, Denis berusaha menikmati dan mensyukurinya. Ia malah punya kegiatan baru, sejak didiagnosa mengidap penyakit parah, Denis menulis ratusan tulisan di blognya, "My Unwelcome Stranger", yang berisi kisah hidupnya menghadapi penyakit.

Di situ, ia menulis tentang kesehatannya bermasalah; soal kenapa ia lebih suka menelepon seseorang, bicara langsung, dari pada menulis pesan; bagaimana ia merindukan arti penting sesungguhnya sebuah pernikahan. Ia juga ingin berbagi pelajaran hidupnya, apa yang ia pelajari selama 66 tahun.


10 Pelajaran berharga seorang Denis Wright:


1. Jangan menghabiskan hidup untuk sebuah pekerjaan yang tak Anda sukai, bahkan benci. Hidup terlalu singkat untuk menikmatinya hanya di malam hari dan di akhir pekan.

2. Jika sesuatu yang buruk terjadi dalam hidup Anda, yang tak mampu dikendalikan, pelajari apapun yang bisa Anda petik darinya, belajar untuk hidup dengannya. Membenturkan kepala ke tembok, menjadi frustasi adalah tindakan tak produktif.

3. Jika Anda pikir bisa mengubahnya, lakukan apapun yang Anda bisa. Dan cobalah untuk memahaminya.

4. Tak ada keputusan yang "baik" atau "buruk". Jika Anda membuat apa yang kau pikir sebagai pilihan salah dalam hidup, belajar dari itu. Dengan itu Anda mungkin akan membuat pilihan yang lebih baik nantinya. Tak ada yang tahu apa yang akan menjadi baik atau buruk dalam jangka panjang. Jadi, penyesalan hanya buang-buang waktu saja.

5. Jangan biarkan diri Anda menderita tentang sesuatu di masa lalu, percuma. Itu tak bisa diubah. Hiduplah dalam potongan kehidupan kini, tapi bukan hanya hidup di saat ini-- itu terlalu singkat. Potongan kehidupan punya kandungan yang kaya: berisi sedikit pengalaman masa lalu, masa kini, dan harapan masa depan.

6. Minta maaf sesegera mungkin, jika Anda pikir telah menyakiti seseorang. Jangan berpura-pura sempurna, terimalah konsekuensi dari kesalahan yang diperbuat.

7. Bukalah pintu bagi banyak pilihan dan kesempatan. Jangan menutup diri.

8. Tetaplah menjaga rasa humor, ceria, meski terkadang itu sulit.

9. Carpe Diem! Raihlah hari ini!

10. Jangan takut mati. Jangan izinkan Anda didera ketakutan berlebih, maka Anda hanya akan punya sedikit rasa takut untuk apapun yang bisa terjadi dalam hidup. (Ein/Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini