Sukses

Menlu AS Marco Rubio: Tak Ada Solusi Militer untuk Perang Ukraina

Menlu AS Marco Rubio tegaskan tak ada solusi militer di Ukraina, dorong negosiasi Rusia-Ukraina demi perdamaian, meski harus ada kompromi wilayah.

Liputan6.com, Washington D.C - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio mengatakan, tidak ada solusi militer untuk konflik di Ukraina.

Hal ini ia sampaikan menjelang pertemuannya dengan pejabat Arab Saudi pada Selasa (11/3/2025).

Delegasi Ukraina, yang dipimpin oleh kepala staf Volodymyr Zelenskyy, Andriy Yermak, akan bertemu dengan Rubio, dan pejabat senior Gedung Putih lainnya di tempat yang dianggap netral di kota Jeddah, Arab Saudi.

Posisi Ukraina dalam pembicaraan akan sepenuhnya konstruktif, kata Zelenskyy. Ia juga menambahkan bahwa ia berharap akan ada hasil praktis dari negosiasi untuk mengakhiri perang Rusia di negaranya.

Dalam perjalanannya ke Jeddah, Rubio menekankan perlunya mengukur kesiapan Kyiv untuk membuat konsesi guna mencapai perdamaian, dikutip dari laman The Guardian, Selasa (11/3).

Ia mengatakan kepada wartawan: "Hal terpenting yang harus kita bawa pulang dari sini adalah rasa kuat bahwa Ukraina siap melakukan hal-hal sulit, seperti Rusia yang harus melakukan hal-hal sulit, untuk mengakhiri konflik ini atau setidaknya menghentikannya dengan cara, bentuk, atau wujud tertentu."

"Saya pikir kedua belah pihak perlu mencapai pemahaman bahwa tidak ada solusi militer untuk situasi ini."

"Rusia tidak dapat menaklukkan seluruh Ukraina, dan jelas akan sangat sulit bagi Ukraina dalam jangka waktu yang wajar untuk memaksa Rusia kembali ke tempat mereka berada pada tahun 2014."

Ini akan menjadi pertemuan resmi pertama kedua pemerintah sejak adu argumen di Ruang Oval antara Zelenskyy dan Donald Trump.

 

 

Promosi 1
2 dari 2 halaman

Dukungan Arab Saudi dalam Penyelesaikan Konflik Ukraina

Selama pertemuan di Jeddah, putra mahkota menggarisbawahi dukungan kerajaan terhadap upaya internasional untuk menyelesaikan krisis Ukraina dan mencapai perdamaian.

Zelenskyy juga telah mengirim menteri luar negeri dan pertahanannya ke Jeddah untuk perundingan tersebut.

Pada hari Minggu, ia memposting: “Kami berkomitmen penuh untuk dialog yang konstruktif, dan kami berharap untuk membahas dan menyetujui keputusan dan langkah-langkah yang diperlukan.

“Proposal yang realistis ada di atas meja. Kuncinya adalah bergerak cepat dan efektif.”