Sukses

Korban Tewas SARS di Cina Menjadi 190

Ditemukan lagi sebanyak 181 warga Cina terjangkit virus SARS. Laporan terbaru juga menyebutkan jumlah korban yang tewas akibat SARS di Negeri Tirai Bambu bertambah sembilan orang.

Liputan6.com, Beijing: Warga Cina yang tewas akibat virus penyebab sindroma pernapasan akut (SARS) membengkak sembilan orang menjadi 190 warga, Sabtu (3/5). Sudah begitu, jumlah penderita yang positif terjangkit penyakit mematikan ini juga bertambah sebanyak 181 orang--sebelumnya 3.799 orang [baca: RRC Belum Mampu Menangani SARS].

Di Cina, kemarin juga menjadi hari kesembilan bagi sekitar 400 mahasiswa dan staf kedokteran yang di karantina di sebuah kampus di Beijing. Seperti diberitakan, pemerintah setempat memang mengisolasi sejumlah sekolah menyusul wabah SARS di Negeri Tirai Bambu--satu di antaranya adalah Universitas Jiaotong Utara. Sejak kebijakan ini diberlakukan, tak ada laporan kasus SARS baru di kalangan mahasiswa dan staf Universitas Jiaotong Utara.

Pemerintah Cina juga menyetujui kedatangan tim pakar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menuju Taiwan. Kebijakan ini dikeluarkan untuk mengakhiri kebuntuan politik yang mengancam upaya memberantas wabah SARS. Sebelumnya pemerintah Taiwan mengkritik WHO yang kurang tanggap menanggulangi SARS di Taiwan yang telah menewaskan delapan orang.(SID/Nlg)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.