Sukses

Presiden Rusia Vladimir Putin: Serangan Balasan Ukraina Telah Dimulai

Liputan6.com, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut serangan balasan Ukraina yang sejak lama diantisipasi telah dimulai.

"Kami pasti dapat menyatakan bahwa serangan Ukraina ini telah dimulai," kata Putin dalam sebuah wawancara video yang diterbitkan di Telegram pada Jumat 9 Juni 2023, dikutip dari BBC (10/6/2023).

Ini menandai pertama kalinya Putin menggarisbawahi serangan balasan Ukraina atas invasi yang dilakukan Rusia sejak 2022.

Dalam beberapa hal, apa yang disebut sebagai 'serangan balasan' itu sudah berlangsung selama berminggu-minggu. Ukraina melakukan apa yang dikenal dalam jargon militer sebagai "operas pembentukan", dengan melakukan artileri jarak jauh dan serangan rudal pada target logistik utama Rusia jauh di belakang garis depan pertempuran.

Detasemen kecil unit lapis baja ringan Ukraina bergerak maju melintasi lapangan terbuka menuju benteng Rusia di Ukraina selatan, di tenggara Zaporizhzhia.

Pengamat menyebut, pertempuran saat ini sedang memasuki tahap "pengintaian di sepanjang garis depan".

"Ukraina berusaha menyelidiki garis pertahanan Rusia," kata Serhii Kuzan, salah satu pendiri dan ketua Pusat Keamanan dan Kerjasama Ukraina.

Kuzan menolak menyebutkan nama kota-kota tertentu, hanya mengatakan bahwa sejumlah aktivitas penting tengah terjadi di daerah selatan Zaporizhzhia.

Pada Selasa 6 Juni, sorotan tertuju pada penghancuran bendungan di Nova Kakhovka dan banjir yang segera menutupi sekitar 596 km persegi di kedua sisi Sungai Dnipro.

Kedua belah pihak saling tuduh atas kehancuran bendungan tersebut yang dinilai mendadak terjadi. Namun, itu tidak terlihat seperti kebetulan. Bendungan, dan jalan di seberangnya, menawarkan kemungkinan garis serangan bagi pasukan Ukraina yang mencari cara untuk menjaga keseimbangan pasukan Rusia, BBC melaporkan.

Akan sangat mungkin bahwa pasukan Rusia, yang mengendalikan bendungan, memutuskan untuk meledakkan Nova Kakhovka guna menghambat laju pasukan Ukraina yang telah mengisyaratkan minatnya untuk melaju melalui garis depan itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ukraina Berpacu dengan Waktu

Kiev saat ini tengah bergulat mengatasi dampak dari hancurnya bendungan Nova Kakhovka, sementara pertempuran di wilayah timur terus berlanjut.

Pada Kamis 8 Juni, Kementerian Pertahanan Inggris mengklaim bahwa "Ukraina unggul" di sejumlah front timur.

Namun pada hari yang sama, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, mengatakan bahwa pasukan Rusia telah memukul mundur serangan Ukraina di daerah selatan Zaporizhzhia, yang melibatkan 150 kendaraan lapis baja dan 1.500 tentara. Rusia menyebut, Brigade Mekanik ke-47 Ukraina "berusaha menerobos garis Rusia."

Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hannya Malyar, mengatakan bahwa pasukan Rusia "aktif bertahan" di daerah sekitar kota Orikhiv, sekitar 65 km tenggara Zaporizhzhia.

Dalam sebuah pernyataan di Telegram, dia juga mengkonfirmasi bahwa pertempuran berlanjut di sekitar Velyka Novosilka, lebih jauh ke timur.

Kedua kota itu kemungkinan membentuk tepi barat dan timur dari bentangan garis depan yang dijaga ketat di mana banyak analis percaya Ukraina pada akhirnya akan mencoba dan menembus garis pertahanan Rusia, baik di Zaporizhzhia hingga Bakhmut.

Akan tetapi, Ukraina juga beroperasi di bawah sejumlah keterbatasan; kurangnya jet tempur yang mampu memberikan dukungan dari udara.

Faktor lainnya adalah waktu. Serangan ini mungkin akan berlangsung tidak lebih dari lima bulan, setelah itu hujan musim gugur akan membuat tanah terbuka tidak bisa dilewati untuk kendaraan lapis baja berat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini