Sukses

Presiden Taiwan ke Amerika Tengah, Perkuat Kemitraan Diplomatik Hadapi Pengaruh China yang Meluas

Pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen tiba di Guatemala dalam kunjungan untuk menopang hubungan diplomatik dengan sekutu Taipei yang kini telah berkurang.

Liputan6.com, Taipei - Pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen tiba di Guatemala dalam kunjungan untuk menopang hubungan diplomatik dengan sekutu-sekutu Taipei yang kini telah berkurang.

Tsai dalam perjalanan ke kawasan Amerika, termasuk pertemuan dengan pejabat tinggi Amerika Serikat yang membuat marah China.

Presiden Taiwan itu tiba di Guatemala pada Jumat 31 Maret 2023 sore waktu setempat, di mana dia diterima dengan penghormatan militer dan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Mario Bucaro.

Dalam pidato yang ditujukan kepada para pemimpin Guatemala dan Belize sesaat sebelum berangkat dalam kunjungannya, Tsai membingkai perjalanan itu sebagai kesempatan untuk menunjukkan komitmen Taiwan terhadap nilai-nilai demokrasi secara global.

"Tekanan eksternal tidak akan menghalangi resolusi kami untuk naik ke panggung dunia. Kami akan tenang, percaya diri, kami tidak akan tunduk tetapi juga tidak memprovokasi," kata Tsai, yang juga akan bertemu dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy saat singgah di Amerika Serikat.

Baik Taiwan dan China saling memperebutkan legitimasi kepemimpinan yang sah atas Tiongkok daratan dan Pulau Formosa. Konflik ini telah berlangsung sejak akhir perang saudara Tiongkok 1949 dan kini menjadi konflik proksi AS-China.

China menyebut Taiwan sebagai wilayahnya sendiri yang akan dikendalikan secara paksa jika perlu. Sebaliknya, pemerintahan 'Republic of China' (RoC) di Taipei menyebut diri mereka sebagai pemimpin sah atas Tiongkok daratan.

Mayoritas negara di dunia mengakui secara diplomatik pemerintahan komunis China. Namun tidak untuk Taiwan, di mana negara itu hanya memiliki segelintir mitra diplomatik --dengan Guatemala adalah salah satunya.

Honduras tak lagi memberikan pengakuan diplomatik atas Taipei demi beralih ke China. Itu meninggalkan Taiwan dengan hanya 13 negara yang secara diplomatik mengakuinya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Simak video pilihan berikut:

3 dari 4 halaman

Taiwan Ingin Memperkuat Kemitraan, Namun Sudah Kalah dengan China?

Di Guatemala dan Belize, Tsai diharapkan membawa rencana 'diplomasi buku cek' --di mana bantuan ekonomi besar-besaran akan diberikan oleh Taipei bagi negara yang masih tetap mengakui mereka secara diplomatik.

Tetapi di wilayah di bawah pengaruh China yang berkembang, para analis mengatakan bahwa Taiwan mungkin sudah kalah dalam permainan panjang.

"Negara-negara ini, mereka simbolis. Dan saya rasa Taiwan tidak ingin kehilangan satu pun dari mereka," kata June Teufel Dreyer, seorang ilmuwan politik di University of Miami.

"Tapi jika China akan menuruti diplomasi buku cek, saya kira Taiwan tidak bisa bersaing dan dia tahu itu."

China telah menghabiskan banyak upaya dalam kampanyenya untuk mengisolasi Taiwan secara diplomatis sejak pemilihan Tsai pada tahun 2016. Beijing berhasil meyakinkan sembilan negara untuk memutuskan hubungan dengan Taipei sejak dia menjabat.

Dalam beberapa bulan terakhir, ketegangan semakin meningkat ketika hubungan antara Beijing dan Washington meningkat. Akibatnya, wilayah seperti Amerika Tengah tumbuh dalam kepentingan geopolitik.

Tiziano Breda, peneliti di International Affairs Institute, mengatakan banyak sekutu Taiwan akan menggunakan hubungan mereka dengan China dan Taiwan sebagai "alat tawar-menawar" untuk mencari keuntungan investasi dan moneter yang lebih besar dari kedua negara.

4 dari 4 halaman

Honduras Putus Hubungan dengan Taiwan

Kunjungan itu dilakukan hanya beberapa hari setelah Honduras menjadi negara terbaru yang memutuskan hubungan dengan Taiwan demi menjalin hubungan dengan China.

Honduras mengikuti jejak Nikaragua, El Salvador, Republik Dominika, Panama, dan Kosta Rika dalam meninggalkan Taiwan.

Ketika China berusaha untuk mengisolasi Taiwan dan memperluas kekuatannya di panggung global, perdagangan dan investasi Tiongkok di Amerika Latin telah melonjak.

Antara tahun 2005 dan 2020, China telah menginvestasikan lebih dari $130 miliar di Amerika Latin, menurut Institut Perdamaian Amerika Serikat.

Perdagangan antara China dan kawasan juga melonjak, dan diperkirakan akan mencapai lebih dari $700 miliar pada tahun 2035.

Hengkangnya Honduras meninggalkan Taiwan dengan tidak lebih dari 13 mitra diplomatik resmi.

Lebih dari setengahnya adalah negara-negara kecil di Amerika Latin dan Karibia: Belize, Guatemala, Paraguay, Haiti, Saint Kitts dan Nevis, Saint Lucia, Saint Vincent dan Grenadines.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Negara dengan penduduk terbanyak di seluruh dunia. Negara ini telah berganti nama menjadi Republik Rakyat Tiongkok.
    Negara dengan penduduk terbanyak di seluruh dunia. Negara ini telah berganti nama menjadi Republik Rakyat Tiongkok.

    China

  • taiwan