Sukses

29 Maret 2013: Bangunan 12 Lantai Runtuh di Kota Tanzania, 36 Orang Meninggal Dunia

Di Tanzania, sebuah bangunan runtuh pada 29 Maret 2013 di Dar es Salaam, kota terbesar di negara itu.

Liputan6.com, Dar es Salaam - Sebuah bangunan bertingkat dengan ketinggian 12 lantai runtuh di pusat kota utama Dar es Salaam, Tanzania, pada 29 Maret 2013 pagi waktu setempat.

Bangunan yang runtuh itu berada di dekat masjid, serta properti perumahan dan komersial lainnya di pusat Dar es Salaam. 

Polisi saat itu segera menanyai empat orang yang terkait dengan perusahaan konstruksi, sedangkan pekerjaan di lokasi terdekat yang dilakukan oleh perusahaan yang sama telah ditangguhkan, dilansir dari BBC, Senin (28/3/2023).

Pertumbuhan ekonomi Tanzania telah mendorong ledakan konstruksi di Dar es Salaam dalam beberapa tahun terakhir, seperti di banyak kota di Afrika. Namun, kecepatan konstruksi dan kurangnya standar keselamatan kadang-kadang membahayakan baik bangunan maupun mereka yang tinggal dan bekerja di dalamnya.

"Ada suara keras dan bangunan itu runtuh di belakang saya. Semua orang mulai berlari, mengira itu gempa bumi. Ada debu di mana-mana. Kami kemudian menyadari apa yang telah terjadi," kata salah satu saksi mata, Nishit Surelia.

Tim penyelamat terus mencari korban selamat di bawah gunungan beton dan logam bengkok hingga malam.

The Tanzanian Red Cross atau Palang Merah Tanzania juga turut membantu dan mengatakan upaya penyelamatan berlanjut sepanjang malam.

"Sejauh ini kami telah berhasil menyelamatkan hidup sedikitnya 13 orang dan empat mayat, dua luka berat," kata Stella Marealle dari Palang Merah, dikutip dari CNN. 

Selain korban tewas, sedikitnya 17 orang terluka, kata Suleiman Kova, seorang komandan polisi daerah.

Pekerja konstruksi termasuk di antara mereka yang terluka.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Korban Jiwa di Bangunan Runtuh Tanzania Naik Jadi 36

Polisi mengatakan bahwa lebih banyak jasad ditemukan dari lokasi di distrik Kariakoo, di mana petugas penyelamat telah membersihkan sebagian besar puing dan mencapai ruang bawah tanah gedung yang runtuh pada 29 Maret 2013 pagi.

"Korban tewas terakhir akibat runtuhnya gedung adalah 36, 18 orang selamat dari jatuhnya gedung," kata Suleiman Kova selaku komandan polisi daerah Dar es Salaam, dilansir dari BdNews24.com. 

Perekonomian Tanzania yang kuat telah memicu ledakan pembangunan, terutama di Kariakoo dan pusat kota, tetapi kecepatan konstruksi telah menimbulkan kekhawatiran tentang standar keselamatan.

Bangunan yang tingginya mencapai lebih dari 12 lantai tersebut saat itu sedang dibangun di dekat sebuah masjid di Kariakoo. Beberapa mobil hancur ketika runtuh dan anak laki-laki yang bermain sepak bola di dekatnya termasuk di antara yang tewas.

Kova mengatakan polisi telah membatalkan operasi penyelamatan dan sembilan orang telah ditangkap sebagai bagian dari penyelidikan atas insiden tersebut.

Kova juga menyebutkan insiden tersebut sebagai runtuhnya bangunan terbesar dalam sejarah negara itu.

3 dari 4 halaman

Penyakit Menular Misterius di Tanzania Bunuh 5 Orang, Tim Profesional Dibentuk

Sementara itu di Tanzania baru-baru ini, dilanda penyakit misterius yang menular. Dilaporkan telah membunuh lima orang.

"Tanzania telah meminta ahli medis untuk menyelidiki penyakit misterius menular yang telah menewaskan lima orang di negara itu," kata pihak berwenang seperti dikutip dari Africa News, Sabtu (18/3/2023). 

"Penyakit ini telah terdeteksi pada tujuh orang dengan gejala seperti demam, muntah, pendarahan dan gagal ginjal," kata kementerian kesehatan Tanzania dalam sebuah pernyataan Kamis, 16 Maret 2023.

Pakar medis telah dikirim ke wilayah Kagera (barat laut) yang berbatasan dengan Uganda untuk menyelidiki penyakit menular, kata pejabat kesehatan Tumaini Nagu.

"Sampel telah diambil dari pasien dan orang meninggal untuk mengidentifikasi sumber dan jenis penyakit," kata Tumaini Nagu dalam sebuah pernyataan, seraya mengimbau masyarakat untuk tetap tenang.

Wabah seperti ini bukan hal baru di Tanzania. Pada Juli 2022 lalu, penyakit yang gejalanya berupa mimisan, demam, sakit kepala, dan kelelahan terdeteksi di wilayah Lindi.

Menanggapi hal tersebut, Aifello Sichalwe selaku kepala petugas medis pemerintah membentuk tim profesional dan meminta warga untuk tetap tenang.

 

Baca selebihnya di sini...

4 dari 4 halaman

Pesawat Jatuh di Tanzania, Setidaknya 19 Penumpang Tewas

Tidak lama ini juga, pada 6 November 2022, setidaknya 19 orang tewas setelah sebuah pesawat penumpang terjatuh di Danau Victoria, Tanzania.

Perdana Menteri Kassim Majaliwa dan polisi menyebut pesawat itu berusaha mendarat di bandara saat cuaca buruk terjadi.

Pesawat tersebut mengangkut 39 penumpang, seorang di antaranya adalah bayi. Terdapat pula empat awak kabin yang bertugas di pesawat kecil yang jatuh sekitar pukul 08.53 pagi, waktu setempat, menurut pernyataan Precision Air.

Sebanyak 20 penumpang pesawat yang terbang dari Dar es Salaam berhasil diselamatkan dari danau dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

"Kami belum mengonfirmasi jumlah korban dari kecelakaan tersebut," kata perusahaan maskapai Tanzania itu, dikutip dari NY Post, Senin (7/11/2022).

Maskapai itu menjelaskan bahwa pesawat yang jatuh berjenis ATR42-500, sebuah pesawat regional yang diproduksi oleh perusahaan Italia-Prancis ATR. Pesawat bernomor PW494 itu menuju Bandara Bukoba di tepi barat Danau Victoria saat kecelakaan terjadi

"Ketika pesawat berada sekitar 100 meter (328 kaki) di udara, mengalami masalah dan cuaca buruk. Saat itu hujan dan pesawat jatuh ke air," kata Komandan Polisi Provinsi Kagera William Mwampaghale.

Baca selebihnya di sini...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.