Sukses

Israel Akan Menghancurkan Rumah Pria Palestina yang Menyerang Warganya

Liputan6.com, Tel Aviv - Israel pada Minggu (29/1/2023), menyegel rumah Khairy Alqam (21), warga Palestina yang menewaskan tujuh orang warga Israel dan melukai tiga lainnya dalam serangan di luar sebuah sinagog di Yerusalem Timur yang diduduki pada Jumat (27/1). Itu merupakan langkah awal sebelum rumah tersebut akan dihancurkan. Alqam sendiri tewas dalam baku tembak dengan pasukan Israel.

Penyegelan juga dilakukan terhadap rumah warga Palestina lainnya, yang menembak dua warga Israel pada Sabtu (28/1). Kedua korban terluka cukup parah.

"Kami menyegel rumah teroris yang melakukan serangan mengerikan di Yerusalem dan rumahnya akan dihancurkan. Kami tidak menginginkan eskalasi, namun kami siap untuk skenario apapun. Jawaban kami terhadap terorisme adalah... respons yang kuat, cepat, dan tepat," ungkap PM Israel Benjamin Netanyahu dalam sidang kabinet seperti dikutip dari Al Jazeera, Senin (30/1).

Penghancuran rumah pelaku penyerangan adalah bagian dari serangkaian langkah yang diambil kabinet Netanyahu untuk merespons aksi pembalasan oleh warga Palestina. Lainnya, termasuk potensi mencabut hak kewarganegaraan dan mendeportasi keluarga penyerang; mempercepat lisensi senjata bagi warga Israel untuk menembaki warga Palestina; dan memperkuat keamanan di pemukiman ilegal Yahudi di Tepi Barat yang diduduki.

2 dari 3 halaman

Langkah Rutin

Israel secara rutin menghancurkan rumah warga Palestina yang membunuh warga Israel, sebuah langkah yang telah lama dikecam oleh organisasi hak asasi manusia sebagai hukuman kolektif.

Dani Shenhar, pakar hukum di kelompok HAM Israel HaMoked mengatakan, penyegelan rumah menunjukkan keinginan pemerintah untuk membalas dendam terhadap keluarga.

"Tindakan itu dilakukan dengan mengabaikan aturan hukum," kata Shenhar, menambahkan bahwa HaMoked akan melancarkan protes terhadap jaksa agung Israel.

Tindakan hukuman yang diumumkan kabinet PM Netanyahu sejalan dengan proposal dari mitra politik sayap kanan Netanyahu, yang dukungannya memungkinkan dia untuk kembali berkuasa pada akhir Desember lalu.

3 dari 3 halaman

Aksi Pembalasan

Dua peristiwa penembakan oleh warga Palestina pada Jumat dan Sabtu lalu terjadi menyusul serangan maut Israel ke kamp pengungsi Palestina di Jenin, Tepi Barat yang diduduki pada Kamis (26/1), yang menewaskan 10 warga Palestina. Merespons peristiwa itu, warga Palestina di Jalur Gaza menembakkan roket ke Israel, memicu serangkaian serangan udara Israel sebagai tanggapan.

Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan bahwa seorang warganya berusia 18 tahun tewas pada Minggu setelah ditembak oleh seorang penjaga keamanan Israel di dekat pemukiman Kedumim di Tepi Barat yang diduduki. Militer Israel mengatakan seorang penjaga keamanan pemukiman melihat Karam Ali Ahmad Salman bersenjatakan pistol di luar pemukiman dan menembaknya.

Peristiwa tersebut menambah panjang daftar warga Palestina yang tewas akibat kekerasan Israel sepanjang Januari 2023 menjadi 34 jiwa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.