Liputan6.com, Jakarta Gempa berkekuatan 5,9 skala Richter melanda Iran barat laut dekat perbatasan dengan Turki pada Sabtu malam, menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai 816 orang, kata media pemerintah.
Gempa dangkal menghantam kota Khoy di provinsi Azerbaijan Barat pada pukul 9.44 waktu setempat (18.14 GMT), kata Pusat Seismologi Universitas Teheran, dikutip dari Gulf Today, Minggu (29/1/2023).
Baca Juga
"Insiden ini telah menyebabkan 816 orang terluka dan tiga tewas," kata gubernur Azerbaijan Barat Mohammad Sadegh Motamedian seperti dikutip kantor berita IRNA, merevisi jumlah korban sebelumnya dua orang tewas dan 580 terluka.
Setelah gempa itu, menteri dalam negeri Iran, Ahmad Vahidi, melakukan perjalanan ke Khoy untuk mengamati situasi, IRNA melaporkan.
Iran berada di ambang batas beberapa lempeng tektonik utama dan sering mengalami aktivitas seismik.
Pada 18 Januari, gempa 5,8 di dekat Khoy menyebabkan ratusan orang terluka.
Pada Februari 2020, gempa berkekuatan 5,7 skala Richter yang mengguncang desa barat Habash-e Olya menewaskan sedikitnya sembilan orang di seberang perbatasan di Turki.
Gempa paling mematikan yang tercatat di Iran adalah gempa berkekuatan 7,4 pada tahun 1990 yang menewaskan 40.000 orang di utara negara itu, melukai 300.000 dan menyebabkan setengah juta orang kehilangan tempat tinggal.
Gempa yang mengguncang Pasaman Barat, Sumatra Barat telah merusak sebagian bangunan dan rumah warga. Data sementara, sebanyak tujuh orang meninggal termasuk anak-anak, sedangkan warga yang mengungsi sekitar 5.000 jiwa.
Bangunan 4 Lantai India Runtuh Sehari Usai Gempa, 3 Warga Tewas
Sebelumnya, insiden bangunan runtuh kembali terjadi di India, dan lagi-lagi memakan korban jiwa.
"Sedikitnya tiga orang tewas dan puluhan lainnya dikhawatirkan terjebak setelah sebuah bangunan berlantai empat runtuh di India," kata para pejabat pada Selasa malam 24 Januari 2023 seperti dikutip dari AFP.
Wakil kepala menteri negara bagian Brajesh Pathak mengatakan tiga orang tewas dalam kecelakaan di kota utara Lucknow di negara bagian Uttar Pradesh.
Direktur Jenderal Polisi (DGP) negara bagian itu mengatakan, keruntuhan itu tampaknya akibat gempa bumi yang terjadi pada hari sebelumnya.
Gempa berkekuatan magnitudo 5,8 melanda Nepal barat pada Selasa sore, sekitar 440 km dari Lucknow.
"30-35 orang harus terjebak," kata Direktur Jenderal Intelijen DGP Devendra Singh Chauhan kepada wartawan.
Advertisement
Pencarian Digelar
Tim polisi, Pasukan Tanggap Bencana Nasional sedang mencari mereka yang terjebak di bawah reruntuhan, tambah Chauhan.
Kantor Ketua Menteri Yogi Adityanath men-tweet bahwa "rumah sakit telah diperintahkan untuk tetap waspada".
Menurut data dari Biro Catatan Kejahatan Nasional, 1.630 orang tewas akibat runtuhnya bangunan pada tahun 2021.
Kecelakaan itu terjadi hanya beberapa minggu setelah pihak berwenang di Joshimath, salah satu kota paling suci di India, mulai mengevakuasi penduduk yang panik setelah ratusan rumah mulai retak dan tenggelam.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.