Sukses

Sah! Chris Hipkins Gantikan Jacinda Ardern Sebagai PM Selandia Baru

Gubernur Jenderal Selandia Baru Cindy Kiro meresmikan upacara pengambilan sumpah Chris Hipkins sebagai perdana menteri Selandia Baru setelah sebelumnya menerima pengunduran diri Jacinda.

Liputan6.com, Wellington - Chris Hipkins (44) dilantik pada Rabu (25/1/2023) sebagai perdana menteri ke-41 Selandia Baru menyusul pengunduran diri Jacinda Ardern.

Hipkins menjanjikan pendekatan "back to basics" terkait ekonomi dan apa yang ia gambarkan sebagai "pandemi inflasi".

"Ini adalah keistimewaan dan tanggung jawab terbesar dalam hidup saya," kata Hipkins setelah resmi menjabat. Demikian seperti dikutip dari The Guardian. "Saya bersemangat untuk menghadapi tantangan".

Sebelumnya, Hipkins telah mengungkapkan fokus pemerintahannya.

"COVID-19 dan pandemi global menciptakan krisis kesehatan. Sekarang itu telah menciptakan krisis ekonomi dan inilah yang akan menjadi fokus pemerintahan saya," imbuhnya.

Gubernur Jenderal Selandia Baru Cindy Kiro meresmikan upacara pengambilan sumpah Hipkins setelah sebelumnya menerima pengunduran diri Jacinda.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kurang dari 9 Bulan

Hipkins kini memiliki waktu kurang dari sembilan bulan sebelum ikut serta dalam pemilihan umum yang digambarkan sulit bagi Partai Buruh yang dipimpinnya. Jajak pendapat menunjukkan Partai Buruh tertinggal dari oposisi.

Menjabat sebagai menteri pendidikan dan kepolisian di bawah pemerintahan Jacinda, Hipkins menjadi terkenal di depan umum selama pandemi, tepatnya ketika dia mengelola manajemen krisis sebagai menteri penanganan COVID-19. Namun, Hipkins dan kaum liberal lainnya dinilai telah lama "tersandera" bayang-bayang Jacinda yang merupakan ikon kiri global dan mencontohkan gaya kepemimpinan baru.

Jacinda sendiri membuat penampilan publik terakhirnya sebagai perdana menteri pada Selasa (24/1). Dia mengatakan hal yang kelak paling ia rindukan adalah rakyat karena mereka telah menjadi "kegembiraannya dalam bekerja".

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.