Sukses

Kim Jong-un Gadungan Ada di Indonesia, Siapa Dia?

Copycat Kim Jong-un sempat muncul di luar negeri, kini hadir di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un sangat jarang meninggalkan negaranya. Kondisi Korea Utara sedang kena sanksi internasional dan negara itu juga tertutup terhadap dunia internasional, apalagi ketika pandemi COVID-19. 

Korea Utara menjadi sorotan karena memiliki senjata nuklir dan Kim Jong-un terkenal sebagai sosok milenial yang memimpin negara itu. Popularitasnya semakin naik ketika Kim Jong-un ribut dengan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. 

Trump berkali-kali melontarkan hinaan dan ledekan kepada Kim Jong-un, namun hubungan keduanya menjadi mesra dan Kim Jong-un menyambut Trump sebagai presiden AS pertama yang masuk Korut pada 2019. 

Di luar negeri, sempat ada copycat Donald Trump dan Kim Jong-un yang viral. Mereka adalah Howard X dan Dennis Alan. Keduanya berhasil menarik perhatian media dunia. 

Kini, Indonesia juga punya sosok "Kim Jong-un" yang hadir di sebuah acara pernikahan.

Sebelumnya dilaporkan, video yang diunggah oleh akun TikTok @ikamusst, pada Senin (9/5/2022) pria yang berpenampilan mirip Kim Jong Un itu juga turut menyumbangkan sebuah lagu di acara resepsi pernikahan. Sontak saja video tersebut menjadi viral di media sosial.

"Kim Jong Un Nyumbang lagu di kondangan" tulis keterangan dalam video.

Pria yang tak diketahui namanya itu turut menyumbangkan lagu dengan diiringi oleh organ tunggal, ia terlihat dengan santai membawakan lagu Masih Ada Aku yang dipopulerkan oleh Khalid Kharim. Sosok yang mirip pemimpin Korea Utara itu turut berjoget bersama tamu undangan lain serta seorang penyanyi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kim Jong-un Serukan Peningkatan Kekuatan Militer Korut, Ada Apa?

Sebagaimana dilansir media pemerintah Korea Utara pada Jumat (29/4), pemimpin Korea Utara Kim Jong-un meminta pasukan militer negaranya agar meningkatkan kekuatan dalam segala hal untuk memusnahkan musuh.

Sementara itu, seperti dikutip dari VOA Indonesia, beredar gambar-gambar satelit menunjukkan peningkatan persiapan untuk kemungkinan uji coba nuklir.

Kim menyampaikan pernyataan itu dalam sesi foto dengan pasukan, penyiar media pemerintah, dan beberapa orang lainnya yang terlibat dalam parade militer besar-besaran yang digelar pada Senin 25 April, yang menandai peringatan 90 tahun terbentuknya pasukan militer negara itu.

Parade tersebut menampilkan beberapa rudal terbaru Korea Utara, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM) terbesarnya, Hwasong-17, dan rudal hipersonik yang diuji dalam beberapa waktu lalu.

Unjuk kekuatan itu menunjukkan "modernitas, kepahlawanan, dan perkembangan radikal angkatan bersenjata Korea Utara serta keunggulan militer dan teknologi mereka yang tiada tara," kata Kim kepada pasukan dalam sesi foto, seperti dikutip oleh laporan kantor berita pemerintah KCNA.

Korut mengatakan mereka menentang perang dan bahwa senjatanya adalah untuk membela diri, tetapi pada parade Senin lalu, Kim mengatakan misi kekuatan nuklirnya lebih dari sekadar mencegah perang, tetapi juga termasuk membela “kepentingan mendasar” negara.

Bulan lalu Korea Utara kembali melakukan uji coba ICBM terbesarnya, dan ada tanda-tanda akan segera menguji senjata nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017.

3 dari 4 halaman

Kebijakan Kim Saat Peringati Ultah Kakek

Sebelumnya, Korea Utara memerintahkan semua transportasi umum untuk berhenti selama tiga hari, dalam rangka memperingati  ulang tahun pendiri negara itu, alias sang kakek, Kim Il-sung. Langkah itu tak ayal membuat marah beberapa warga yang mengandalkan bus dan layanan lain untuk berkeliling dan melakukan bisnis, sumber di Korea Utara mengatakan kepada RFA.

"Sejak hari sebelum Day of the Sun (Hari Matahari) hingga kemarin (18 April 2022), pihak berwenang di daerah Unsan sepenuhnya membatasi pengoperasian transportasi milik negara, termasuk bus, taksi, dan sepeda motor,” kata seorang penduduk provinsi Pyongan Selatan, utara ibu kota Pyongyang, kepada RFA di Korea dengan syarat anonimitas untuk alasan keamanan.

"Setiap peringatan nasional besar, pihak berwenang akan melakukan hal-hal seperti memperkuat keamanan dan mengadakan acara serta kuliah politik, tetapi ini adalah pertama kalinya mereka mencoba mengendalikan orang dengan mematikan angkutan umum," katanya.

Kim Il-sung (1912-1994), kakek dari pemimpin Kim Jong-un saat ini, lahir pada tanggal 15 April, dan ulang tahunnya diperingati setiap tahun sebagai hari libur besar yang disebut Day of the Sun. Putra dan penerus Kim Il-sung, Kim Jong-il (1942-2011), lahir pada 16 Februari diperingati sebagai Day of the Shining Star (Hari Bintang Cemerlang).

Dua hari libur tersebut memperkuat kultus kepribadian di sekitar keluarga Kim, yang kini telah memerintah Korea Utara selama tiga generasi.

15 April tahun ini merupakan ulang tahun ke-110 Kim Il-sung, dan pihak berwenang menghentikan semua bus dan taksi secara nasional selama tiga hari untuk mencoba mendorong warga menghadiri acara politik untuk merayakan hari itu, kata sumber.

4 dari 4 halaman

Komunikasi Telepon Juga Putus

Pihak berwenang ingin mendorong warga untuk menghadiri rapat umum rakyat untuk menunjukkan dukungan bagi ideologi partai dan untuk mendedikasikan kembali kesetiaan mereka kepada kepemimpinan, tetapi warga Korea Utara telah menanggapi dengan dingin tindakan tersebut, kata sumber itu.

"Layanan transportasi umum benar-benar berhenti untuk acara politik untuk memperingati Hari Matahari, tetapi para pedagang yang mengandalkan angkutan umum untuk mengangkut barang dari satu pasar ke pasar lain tidak memiliki jalan untuk mengeluh tentang kesulitan mereka," katanya.

Penghentian angkutan umum di provinsi barat laut Pyongan Utara dirancang untuk mengurangi risiko siapa pun akan mencoba mengganggu acara politik di sana, seorang penduduk provinsi mengatakan kepada RFA dengan syarat anonim untuk berbicara dengan bebas.

"Warga yang tidak bisa bepergian selama tiga hari tidak punya pilihan selain pergi ke acara politik, dimulai dengan majelis khusus sehari sebelum Hari Matahari," katanya.

Pada Hari Matahari, orang-orang meletakkan bunga sebagai persembahan kepada Kim Il-sung di Tower of Eternal Life (Menara Kehidupan Abadi), sebuah landmark di kota perbatasan Sinuiju, setelah itu mereka merayakannya dengan upacara tarian publik, kata sumber kedua. Keesokan harinya, mereka menghadiri acara politik di mana mereka mendedikasikan kembali kesetiaan mereka kepada Kim Jong-un.

"Orang-orang kelelahan karena pergi ke acara-acara ini, dan itu membuat mereka menjauh dari pekerjaan mereka, yang mereka butuhkan agar bisa membeli makanan," katanya.

Selain mematikan angkutan umum, pihak berwenang memutus komunikasi telepon sipil antara Pyongan Utara dan ibu kota Pyongyang selama periode tiga hari, kata sumber kedua. Dia mencoba menelepon ponsel kenalannya di Pyongyang, tetapi tidak bisa dihubungi sampai 17 April. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.