Sukses

Jurnalis Tewas Akibat Serangan Roket Rusia di Kiev Ukraina

Seorang wartawan yang bekerja untuk Radio Liberty di Ukraina tewas dalam serangan roket Rusia di Kyiv pada Kamis 28 April 2022, stasiun tersebut telah mengkonfirmasi.

Liputan6.com, Kiev - Seorang jurnalis yang bekerja untuk Radio Liberty di Ukraina tewas dalam serangan roket Rusia di Kyiv pada Kamis 28 April 2022, stasiun tersebut telah mengkonfirmasi.

Vira Hyrych berada di rumah ketika sebuah roket menghantam bangunan tempat tinggal tempat dia tinggal di ibukota, katanya. Tubuhnya ditarik dari reruntuhan pada hari Jumat 29 April.

"Dia akan dikenang karena profesionalisme dan dedikasinya terhadap misi kami," kata stasiun yang didanai AS, demikian seperti dikutip dari BBC, Sabtu (30/4/2022).

Kyiv terpukul ketika Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mengunjungi kota itu.

Sekjen PBB - yang hanya sehari sebelumnya telah mengadakan pembicaraan di Moskow dengan Presiden Rusia Vladimir Putin - mengatakan dia "terkejut" dengan serangan Rusia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Kremlin mencoba mempermalukan PBB, sementara Walikota Kyiv Vitaliy Klitschko mengatakan pemimpin Rusia itu telah menunjukkan "jari tengahnya" kepada Guterres.

Moskow telah mengkonfirmasi bahwa pihaknya mencapai target Ukraina, tetapi belum mengomentari serangan terhadap gedung itu.

"Kami terkejut dan marah dengan sifat kematiannya yang tidak masuk akal di rumah di negara dan kota yang dicintainya. Ingatannya akan menginspirasi pekerjaan kami di Ukraina dan sekitarnya selama bertahun-tahun yang akan datang."

Oleksandr Demchenko, salah satu rekan Hyrych, menulis dalam sebuah posting Facebook: "Orang yang luar biasa sudah pergi."

Anton Strashko, yang bekerja dengan Hyrych di salah satu saluran TV terkemuka Ukraina sebelum dia bergabung dengan Radio Liberty, mengatakan dia adalah orang yang "sangat baik". Dia menambahkan bahwa dia tidak ingin percaya bahwa dia sudah mati.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Total 23 Pekerja Media Tewas di Ukraina Sejak Perang Februari 2022

Hyrych tinggal di gedung 25 lantai di distrik Shevchenkivskyi pusat Kyiv yang terkena rudal Rusia pada Kamis malam.

Bangunan itu segera terbakar, dan tanah serta lantai pertama sebagian hancur, kata layanan darurat Ukraina.

Pejabat kota mengatakan 10 orang terluka.

Hyrych, yang lahir pada tahun 1967, bergabung dengan kantor Radio Liberty di Kyiv pada tahun 2018. Dia juga bekerja di sana sebagai produser.

Radio Liberty, juga dikenal sebagai Radio Free Europe, adalah organisasi yang didanai pemerintah AS yang menyiarkan berita di daerah-daerah di dunia di mana pers bebas dapat dibatasi atau belum didirikan.

Persatuan Jurnalis Nasional Ukraina mengatakan 23 profesional media - baik Ukraina maupun orang asing - telah tewas sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.

 

3 dari 3 halaman

Rusia Dilaporkan Luncurkan Rudal Saat Sekjen PBB ke Ukraina

Sekjen PBB Antonio Guterres diketahui tengah mengunjungi Ukraina. Ledakan dilaporkan mengguncang Kiev ketika kunjungan tersebut.

Laporan DW Indonesia, Jumat (29/4/2022), menyebut bahwa Guterres menegaskan saat ini pihaknya sedang berupaya mengevakuasi pejuang dan warga yang terjebak di pabrik baja Azovstal.

Setidaknya dua ledakan terdengar di Kiev. Wali Kota Vitali Klitschko mengatakan bahwa pasukan Rusia menembaki ibu kota.

Wali Kota Kiev mengatakan di Telegram bahwa ada "dua serangan di Distrik Shevchenkovsky." Ledakan itu terjadi tak lama setelah Sekjen PBB Antonio Guterres mengadakan konferensi pers dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di kota itu.

"Hari ini 28 April, segera setelah akhir pembicaraan kami di Kiev, rudal Rusia menyerang kota. Lima roket," kata Zelensky. "Ini menunjukkan banyak hal ... tentang upaya kepemimpinan Rusia untuk mempermalukan PBB dan segala sesuatu yang diwakili organisasi itu."

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan Rusia menyerang ibu kota dengan "rudal jelajah" dan menyebut serangan itu sebagai "tindakan barbarisme yang keji."

Penasihat Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak menyerukan agar Rusia dikeluarkan dari Dewan Keamanan PBB setelah serangan itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini