Sukses

Hingga 180 Ribu Tenaga Kesehatan di Dunia Gugur Akibat COVID-19

Hingga 180.000 petugas kesehatan mungkin telah tewas akibat COVID-19, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengatakan.

Liputan6.com, Jakarta - Hingga 180.000 petugas kesehatan mungkin telah meninggal akibat COVID-19, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengatakan ketika menyerukan para pemimpin dunia untuk memprioritaskan staf garis depan dalam program vaksin mereka.

Sebuah laporan WHO yang diterbitkan pada Kamis 21 Oktober 2021 memperkirakan bahwa antara 80.000 hingga 180.000 staf kesehatan bisa saja menyerah pada penyakit ini pada periode Januari 2020 hingga Mei 2021, WHO melaporkan sebagaimana dilansir Independent, Sabtu (23/10/2021).

Berbicara setelah makalah itu diterbitkan, Tedros Adhanom Ghebreyesus,kepala WHO, mengatakan petugas kesehatan garis depan harus diprioritaskan untuk vaksin bersama dengan orang-orang rentan lainnya saat ia mengkritik distribusi vaksin yang tidak adil di seluruh dunia.

"Data dari 119 negara menunjukkan bahwa rata-rata, dua dari lima petugas kesehatan dan perawatan di seluruh dunia sepenuhnya divaksinasi. Tapi tentu saja rata-rata itu menutupi perbedaan besar di seluruh wilayah dan pengelompokan ekonomi," katanya.

"Di Afrika, kurang dari satu dari 10 petugas kesehatan telah sepenuhnya divaksinasi. Sementara itu, di sebagian besar negara berpenghasilan tinggi, lebih dari 80 persen petugas kesehatan sepenuhnya divaksinasi.

Dr Tedros menambahkan: "Kami menyerukan kepada semua negara untuk memastikan bahwa semua petugas kesehatan dan perawatan di setiap negara diprioritaskan untuk vaksin COVID-19, bersama kelompok berisiko lainnya."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Target Vaksinasi WHO

WHO telah menetapkan negara-negara target untuk memberikan 40 persen dari populasi setidaknya satu suntikan pada akhir tahun.

Tetapi Tedros mengatakan sekitar 82 negara berisiko kehilangan target, yang berarti pandemi dapat berlanjut hingga tahun depan.

Dia menyalahkan kekurangan pasokan vaksin di negara-negara yang kurang berkembang secara ekonomi.

Menurut Our World dalam data, Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, sebagian besar Asia dan Australasia semuanya berada di atas target 40 persen atau berada di jalur untuk mencapainya.

Sementara itu, sebagian besar negara Afrika tidak berada di jalur untuk mencapai tingkat vaksinasi 40 persen.

Menurut Johns Hopkins University, ada total 4.931.810 kematian, 242.597.420 kasus yang dikonfirmasi dan 6.741.171.106 vaksinasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini