Kebakaran Gedung di Kota Kaohsiung Taiwan, 46 Orang Tewas

Dalam gambar yang diambil dari video oleh EBC Taiwan, petugas pemadam kebakaran memadamkan api di sebuah gedung di Kaohsiung, Taiwan selatan pada 14 Oktober 2021. (Foto: EBC via AP )

Liputan6.com, Taipei - Kebakaran melanda sebuah gedung serbaguna di kota Kaohsiung, Taiwan selatan pada Kamis (14/10), menewaskan 46 orang dan melukai 41 lainnya, kata para pejabat.

Kebakaran terjadi di gedung 13 lantai di distrik Yancheng pada dini hari dan padam saat matahari sudah terbit.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (15/10/2021), gambar-gambar yang diterbitkan oleh Kantor Berita Pusat resmi Taiwan menunjukkan asap mengepul dari jendela gedung ketika petugas pemadam kebakaran mencoba memadamkan api menggunakan selang.

Pemadam kebakaran kota mengatakan telah mengirim lebih dari 70 truk untuk mengatasi kobaran api, yang membutuhkan waktu empat jam untuk dipadamkan.

Pemadam kebakaran Kaohsiung mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa setelah menyelesaikan pencarian di gedung itu, mereka dapat mengkonfirmasi 46 kematian.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Korban Tewas adalah Penghuni Apartemen

Ilustrasi Kebakaran. (Freepik/ArthurHidden)

Sebagian besar kematian terjadi di lantai tujuh hingga 11 yang menampung apartemen, kata petugas pemadam kebakaran. Lima lantai pertama adalah untuk penggunaan komersial tetapi kosong.

"Saya mendengar banyak ledakan keras - 'bang, bang, bang' - di lantai dasar dan turun untuk menyelidiki," kata seorang pria tak dikenal yang tinggal di gedung itu kepada Formosa TV.

"Saat itulah saya menyadari ada kebakaran dan menelepon polisi," tambahnya.

Seorang wanita yang selamat yang tidak disebutkan namanya, menggambarkan adegan di lantainya, mengatakan: "Ketika saya membuka pintu untuk keluar, lorong itu penuh dengan asap hitam."

Seorang polisi di departemen kepolisian Kaohsiung mengatakan kepada AFP bahwa bangunan itu berusia 40 tahun dan sebagian besar ditempati oleh penduduk berpenghasilan rendah.

Korban selamat memperkirakan sekitar 100 orang tinggal di apartemen itu, tambah polisi itu.

Tim forensik berada di lokasi dan pencarian lebih lanjut dari bangunan direncanakan sebelum matahari terbenam.