Sukses

Penduduk asli berbaris di Brasilia (25/8/2021). Ribuan pengunjuk rasa pribumi berkumpul di ibu kota Brasil dengan membawa busur dan anak panah serta hiasan kepala tradisional saat Mahkamah Agung bersiap menangani kasus yang dapat menghilangkan keberatan atas tanah leluhur mereka. (AFP/Evaristo)
1/7

Penduduk asli berbaris di Brasilia (25/8/2021). Ribuan pengunjuk rasa pribumi berkumpul di ibu kota Brasil dengan membawa busur dan anak panah serta hiasan kepala tradisional saat Mahkamah Agung bersiap menangani kasus yang dapat menghilangkan keberatan atas tanah leluhur mereka. (AFP/Evaristo)

Selengkapnya
Pria adat suku Umutina melakukan protes di luar gedung Mahkamah Agung di Brasilia (25/8/2021). Ribuan pengunjuk rasa pribumi berkumpul di ibu kota Brasil saat Mahkamah Agung bersiap menangani kasus yang dapat menghilangkan keberatan atas tanah leluhur mereka. (AFP/Carl De Souza)
1/7

Pria adat suku Umutina melakukan protes di luar gedung Mahkamah Agung di Brasilia (25/8/2021). Ribuan pengunjuk rasa pribumi berkumpul di ibu kota Brasil saat Mahkamah Agung bersiap menangani kasus yang dapat menghilangkan keberatan atas tanah leluhur mereka. (AFP/Carl De Souza)

Selengkapnya
Seorang wanita suku Umutina mengambil foto selama protes di luar gedung Mahkamah Agung di Brasilia (25/8/2021). Ribuan pengunjuk rasa pribumi berkumpul di ibu kota Brasil saat Mahkamah Agung bersiap menangani kasus yang dapat menghilangkan keberatan atas tanah leluhur mereka. (AFP/Carl De Souza)
1/7

Seorang wanita pribumi mengambil foto selama protes di luar gedung Mahkamah Agung di Brasilia (25/8/2021). Ribuan pengunjuk rasa pribumi berkumpul di ibu kota Brasil saat Mahkamah Agung bersiap menangani kasus yang dapat menghilangkan keberatan atas tanah leluhur mereka. (AFP/Carl De Souza)

Selengkapnya
Penduduk asli memprotes di luar gedung Mahkamah Agung di Brasilia (25/8/2021). Ribuan pengunjuk rasa pribumi berkumpul di ibu kota Brasil saat Mahkamah Agung bersiap menangani kasus yang dapat menghilangkan keberatan atas tanah leluhur mereka. (AFP/Carl De Souza)
1/7

Penduduk asli memprotes di luar gedung Mahkamah Agung di Brasilia (25/8/2021). Ribuan pengunjuk rasa pribumi berkumpul di ibu kota Brasil saat Mahkamah Agung bersiap menangani kasus yang dapat menghilangkan keberatan atas tanah leluhur mereka. (AFP/Carl De Souza)

Selengkapnya
Seorang pemrotes pribumi membakar dupa selama pawai protes menuju gedung Mahkamah Agung di Brasilia (25/8/2021). Ribuan pengunjuk rasa pribumi berkumpul di ibu kota Brasil saat Mahkamah Agung bersiap menangani kasus yang dapat menghilangkan keberatan atas tanah leluhur mereka. (AFP/Carl De Souza)
1/7

Seorang pemrotes pribumi membakar dupa selama pawai protes menuju gedung Mahkamah Agung di Brasilia (25/8/2021). Ribuan pengunjuk rasa pribumi berkumpul di ibu kota Brasil saat Mahkamah Agung bersiap menangani kasus yang dapat menghilangkan keberatan atas tanah leluhur mereka. (AFP/Carl De Souza)

Selengkapnya
Tentara Brasil berjaga di luar Istana Planalto selama protes penduduk asli di Brasilia (25/8/2021). Ribuan pengunjuk rasa pribumi berkumpul di ibu kota Brasil saat Mahkamah Agung bersiap menangani kasus yang dapat menghilangkan keberatan atas tanah leluhur mereka. (AFP/Evaristo)
1/7

Tentara Brasil berjaga di luar Istana Planalto selama protes penduduk asli di Brasilia (25/8/2021). Ribuan pengunjuk rasa pribumi berkumpul di ibu kota Brasil saat Mahkamah Agung bersiap menangani kasus yang dapat menghilangkan keberatan atas tanah leluhur mereka. (AFP/Evaristo)

Selengkapnya
Masyarakat adat menonton layar raksasa di luar gedung Mahkamah Agung selama protes di Brasilia (25/8/2021). Ribuan pengunjuk rasa pribumi berkumpul di ibu kota Brasil saat Mahkamah Agung bersiap menangani kasus yang dapat menghilangkan keberatan atas tanah leluhur mereka. (AFP/Evaristo)
1/7

Masyarakat adat menonton layar raksasa di luar gedung Mahkamah Agung selama protes di Brasilia (25/8/2021). Ribuan pengunjuk rasa pribumi berkumpul di ibu kota Brasil saat Mahkamah Agung bersiap menangani kasus yang dapat menghilangkan keberatan atas tanah leluhur mereka. (AFP/Evaristo)

Selengkapnya
Penduduk asli berbaris di Brasilia (25/8/2021). Ribuan pengunjuk rasa pribumi berkumpul di ibu kota Brasil dengan membawa busur dan anak panah serta hiasan kepala tradisional saat Mahkamah Agung bersiap menangani kasus yang dapat menghilangkan keberatan atas tanah leluhur mereka. (AFP/Evaristo)
Pria adat suku Umutina melakukan protes di luar gedung Mahkamah Agung di Brasilia (25/8/2021). Ribuan pengunjuk rasa pribumi berkumpul di ibu kota Brasil saat Mahkamah Agung bersiap menangani kasus yang dapat menghilangkan keberatan atas tanah leluhur mereka. (AFP/Carl De Souza)
Seorang wanita suku Umutina mengambil foto selama protes di luar gedung Mahkamah Agung di Brasilia (25/8/2021). Ribuan pengunjuk rasa pribumi berkumpul di ibu kota Brasil saat Mahkamah Agung bersiap menangani kasus yang dapat menghilangkan keberatan atas tanah leluhur mereka. (AFP/Carl De Souza)
Penduduk asli memprotes di luar gedung Mahkamah Agung di Brasilia (25/8/2021). Ribuan pengunjuk rasa pribumi berkumpul di ibu kota Brasil saat Mahkamah Agung bersiap menangani kasus yang dapat menghilangkan keberatan atas tanah leluhur mereka. (AFP/Carl De Souza)
Seorang pemrotes pribumi membakar dupa selama pawai protes menuju gedung Mahkamah Agung di Brasilia (25/8/2021). Ribuan pengunjuk rasa pribumi berkumpul di ibu kota Brasil saat Mahkamah Agung bersiap menangani kasus yang dapat menghilangkan keberatan atas tanah leluhur mereka. (AFP/Carl De Souza)
Tentara Brasil berjaga di luar Istana Planalto selama protes penduduk asli di Brasilia (25/8/2021). Ribuan pengunjuk rasa pribumi berkumpul di ibu kota Brasil saat Mahkamah Agung bersiap menangani kasus yang dapat menghilangkan keberatan atas tanah leluhur mereka. (AFP/Evaristo)
Masyarakat adat menonton layar raksasa di luar gedung Mahkamah Agung selama protes di Brasilia (25/8/2021). Ribuan pengunjuk rasa pribumi berkumpul di ibu kota Brasil saat Mahkamah Agung bersiap menangani kasus yang dapat menghilangkan keberatan atas tanah leluhur mereka. (AFP/Evaristo)

FOTO: Suku Pribumi Brasil Geruduk Gedung Mahkamah Agung

Ribuan pengunjuk rasa pribumi berkumpul di ibu kota Brasil dengan membawa busur dan anak panah serta hiasan kepala tradisional saat Mahkamah Agung bersiap untuk menangani kasus pada Rabu yang dapat menghilangkan reservasi di tanah leluhur mereka.
Editor:
Johan Fatzry
Photographer:
Liputan6.com

Foto Terkini

Pemain belakang timnas Indonesia U-23, Komang Teguh Trisnanda (tengah) merayakan golnya ke gawang Australia U-23 pada penyisihan Grup A Piala Asia U-23 di Stadion Abdullah Bin Khalifah, Qatar, Kamis (18/4/2024). (Dok: PSSI)5
Bola
Tandukan Komang, Tundukkan Australia U-23
Timnas Indonesia U-23 menjalani laga lanjutan penyisihan Grup A Piala Asia U-23 di Stadion Abdullah Bin Khalifah, Qatar, Kamis (18/4/2024). Kali ini, timnas Indonesia U-23 melawan Australia U-23. Laga ini dimenangkan timnas Indonesia U-23 dengan skor 1-0. Sundulan Komang Teguh Trisnanda menjadi penentu kemenangan timnas Indonesia U-23 atas Australia U-23.
Seorang petugas pemilu membawa Mesin Pemungutan Suara Elektronik (EVM) ke sebuah tempat pemungutan suara dari sebuah kapal di Lohore Chapori di distrik Golaghat, di negara bagian Assam, India pada tanggal 18 April 2024. (Biju BORO/AFP)8
Global
Melihat Pendistribusian Mesin Pemungutan Suara Elektronik pada Pemilu India
Hampir satu miliar orang India akan memberikan suara mereka untuk memilih pemerintahan baru. Warga India akan menentukan pilihan politiknya dalam pemungutan suara parlemen selama enam minggu ke depan yang dimulai pada tanggal 19 April 2024. Pemungutan suara akan dilakukan dalam tujuh tahap, dimulai pada 19 April dan berakhir pada 1 Juni 2024. Pemilu di India mendapat sorotan sebagai yang terbesar dan termahal di dunia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara saat memberikan keterangan di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (18/4/2024). (merdeka.com/Arie Basuki)6
Bisnis
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Tegaskan Nilai Tukar Rupiah Masih Aman
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, pemerintah memastikan pelemahan nilai tukar tidak hanya dialami rupiah. Pelemahan rupiah disebabkan oleh situasi global yang memburuk diantaranya situasi yang memburuk di Timur tengah. Di sisi lain, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa di tengah munculnya ketegangan antara Iran dan Israel, kepercayaan investor terhadap ketahanan ekonomi Indonesia masih baik.
Salah satu karyawan menunjukkan produk emas di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Kamis (18/4/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)5
Bisnis
Lonjakan Harga Emas di Pegadaian
Merujuk pada data terakhir pada Kamis (18/4/2024) sore, harga emas batangan Antam di Pegadaian sudah menembus Rp1.369.000 per gram. Lonjakan harga emas membuat transaksi di Galeri 24 melonjak tajam. Lonjakan harga emas juga berbarengan dengan momen perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah.

Copyright © 2024 liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Rights Reserved